Tingkatkan Efektivitas Inovasi, Agen Perubahan MAN 2 Bantul Ikuti Pembinaan dan Evaluasi Nasional Kemenag

Bantul (MAN 2 Bantul) – Agen Perubahan MAN 2 Bantul dengan inovasi Smart Mandaba, Iksan Taufik Hidayanto, berpartisipasi dalam kegiatan Evaluasi dan Pembinaan Agen Perubahan Kementerian Agama 2024 yang diselenggarakan oleh Tim Pusat Kementerian Agama RI. Acara ini berlangsung secara daring melalui Zoom Meeting pada Selasa (29/10/2024) dan diikuti oleh lebih dari 800 Agen Perubahan dari berbagai unit kerja Kementerian Agama di seluruh Indonesia. (baca: Inovasi MAN 2 Bantul)

Kegiatan ini merupakan upaya Kementerian Agama untuk membekali para Agen Perubahan dengan panduan dan strategi terbaru agar semakin berperan dalam membawa inovasi serta peningkatan kualitas kerja di lingkungan kementerian. Dengan adanya evaluasi ini, diharapkan para Agen Perubahan, seperti Iksan Taufik Hidayanto, dapat lebih optimal menjalankan tugas mereka dalam mendukung reformasi birokrasi dan budaya kerja yang profesional.

Dalam kegiatan tersebut, Tim Pusat Kementerian Agama menyampaikan enam materi utama yang menjadi panduan bagi para agen perubahan di lapangan. Materi pertama adalah Peran Pimpinan bagi Agen Perubahan, yang menekankan pentingnya dukungan dari pimpinan di setiap unit kerja. Para pimpinan diharapkan tidak hanya memberikan arahan, tetapi juga menciptakan lingkungan yang kondusif agar setiap agen dapat menjalankan inovasi secara maksimal.

Materi kedua adalah Strategi Pencapaian Kinerja pada Program Kerja/Inovasi Agen Perubahan. Di sini, para peserta dibimbing mengenai cara efektif dalam merancang, mengimplementasikan, dan mengukur keberhasilan program kerja atau inovasi yang mereka kembangkan.

Selanjutnya, materi ketiga membahas Kendala dan Problem Solving, di mana para agen diajak mengidentifikasi kendala yang kerap dihadapi saat melaksanakan inovasi di unit kerja masing-masing. Pembahasan ini juga memberikan panduan dalam menemukan solusi yang kreatif dan tepat sasaran, yang diharapkan dapat diterapkan di madrasah atau unit kerja lainnya.

Pada sesi berikutnya, para peserta juga dibekali materi tentang Pemanfaatan Media Sosial untuk Publikasi Inovasi. Para agen diajarkan pentingnya menggunakan media sosial sebagai sarana publikasi inovasi untuk memperluas jangkauan informasi mengenai perubahan positif yang telah mereka lakukan. Dengan begitu, publik dapat mengetahui berbagai upaya pembaruan yang dilakukan Kementerian Agama di seluruh Indonesia.

Materi kelima adalah tentang Penghargaan bagi Agen Perubahan, yang diharapkan menjadi motivasi bagi setiap agen untuk terus berinovasi dan memberikan yang terbaik di tempat mereka bertugas. Penghargaan ini juga menjadi bentuk apresiasi atas kontribusi dan kinerja positif yang berdampak pada perbaikan tata kelola.

Terakhir, sesi Evaluasi Program Kerja/Inovasi Agen Perubahan membahas cara mengevaluasi efektivitas program yang telah berjalan. Evaluasi ini sangat penting untuk menentukan aspek mana yang perlu ditingkatkan serta menciptakan inovasi yang lebih relevan ke depannya.

 

Iksan Taufik Hidayanto menyatakan bahwa kegiatan pembinaan ini memberikan banyak panduan yang berguna dalam menjalankan perannya sebagai Agen Perubahan di MAN 2 Bantul. “Dukungan pimpinan, strategi yang tepat, serta evaluasi yang konsisten adalah kunci dalam keberhasilan setiap inovasi. Melalui kegiatan ini, saya semakin memahami langkah-langkah yang bisa diterapkan agar Smart Mandaba dapat terus berkembang dan memberikan manfaat optimal di madrasah.” ungkap Iksan.

Dengan partisipasi yang aktif dalam kegiatan ini, Iksan diharapkan dapat membawa lebih banyak inovasi dan peningkatan kualitas pelayanan di MAN 2 Bantul, sesuai dengan visi Kementerian Agama untuk mewujudkan pelayanan publik yang unggul dan responsif. (ith)

Share ke sosial media
Tags:

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by
Scroll to Top