Bantul (MAN 2 Bantul) – Tim Humaniora dari MAN 2 Bantul kembali mengukir prestasi gemilang di level internasional dengan meraih medali perak di ajang International Science and Invention Fair (ISIF) Universitas Diponegoro 2024. Prestasi ini dicapai melalui inovasi dalam kategori Education melalui proyek bertajuk “Smart Hands: A Busy Board to Enhance Self-Care and Safety Habits for Children with Intellectual Disabilities.”
Tim, yang terdiri dari Salwa Lubna, Muhammad Naufal Taufiqurrahman, Rahma Alifia Nur’aini, Alvano Putra Dwi T, dan Nur Salma Aisa Az Zahra, mengembangkan alat interaktif yang bertujuan mendukung anak-anak berkebutuhan khusus dalam melatih kemampuan dasar, kemandirian, dan keselamatan diri. “Smart Hands” hadir dalam bentuk busy board—papan dengan berbagai aktivitas yang melatih motorik halus dan meningkatkan pemahaman keselamatan diri. Papan ini melibatkan latihan seperti mengikat tali sepatu, mengancingkan baju, mengenakan pakaian, hingga mengenali benda berbahaya. Harapannya, alat ini dapat membantu anak-anak dengan keterbatasan intelektual belajar mandiri dan lebih waspada terhadap potensi bahaya di sekitar mereka.
Kepala MAN 2 Bantul, Nur Khasanah Rahmawati, mengungkapkan kebanggaannya atas prestasi luar biasa ini. “Saya sangat bangga dengan dedikasi Tim Humaniora MAN 2 Bantul. Mereka menciptakan inovasi yang tidak hanya bermanfaat, tetapi juga menunjukkan kepedulian sosial. Semoga prestasi ini menginspirasi siswa lain untuk terus berinovasi dan berprestasi di berbagai tingkat.” ujar Nur Khasanah.
ISIF 2024 diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai negara yang menampilkan ide kreatif dan solusi untuk berbagai persoalan global. Prestasi ini menjadi bukti bahwa generasi muda Indonesia memiliki kreativitas dan kemampuan bersaing di level internasional.
Salwa Lubna, salah satu anggota tim, menjelaskan bahwa proyek Smart Hands lahir dari keinginan untuk membantu anak-anak dengan keterbatasan intelektual agar lebih mandiri. “Kami berharap alat ini bisa membuat mereka lebih percaya diri dalam merawat diri sendiri dan berhati-hati terhadap potensi bahaya,” ujarnya.
Para juri di ISIF 2024 menilai proyek ini berpotensi besar dalam meningkatkan kualitas hidup anak-anak berkebutuhan khusus dan sejalan dengan prinsip pendidikan inklusif yang mendunia.
Dengan pencapaian ini, MAN 2 Bantul memperkuat perannya sebagai institusi yang mendukung kreativitas siswa dalam sains dan inovasi sosial. (is)