Pembelajaran Berbasis Proyek di MAN 2 Bantul: Dari Teori Pengelasan ke Aplikasi Nyata

Bantul (MAN 2 Bantul) – Kegiatan pembelajaran praktik keterampilan pengelasan berbasis proyek di MAN 2 Bantul semakin menarik minat. Pada kesempatan ini, siswa kelas XI A melaksanakan proyek pembuatan chasis mini jeep dengan menggunakan teknik pengelasan SMAW (Shielded Metal Arc Welding). Proyek ini dipimpin oleh tiga siswa berpotensi besar, yaitu Rahmad Eka, Astnan, dan Farhan. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan keterampilan pengelasan siswa sekaligus memperdalam pemahaman mereka mengenai proses pembentukan logam.

Pembelajaran berbasis proyek ini dirancang untuk memberikan pengalaman nyata kepada siswa dalam mengaplikasikan teori pengelasan yang sudah dipelajari. Fokus pada pembuatan chasis mini jeep membantu siswa tidak hanya mempelajari teknik pengelasan, tetapi juga menyadari pentingnya kerja sama tim dan manajemen proyek yang efektif.

Ada beberapa tujuan utama dalam pembelajaran berbasis proyek ini, di antaranya:

  1. Pengembangan Keterampilan Teknis: Siswa belajar tentang teknik pengelasan yang benar, pemilihan alat serta bahan yang tepat, dan keselamatan kerja yang wajib diterapkan.
  2. Kerjasama Tim: Proyek ini memerlukan kerja sama yang kuat, pembagian tugas yang baik, serta dukungan antar anggota tim.
  3. Penerapan Teori ke Praktik: Siswa dapat langsung melihat hasil dari penerapan teori pengelasan yang telah dipelajari di kelas dalam bentuk nyata.

Proyek dimulai dengan perencanaan yang dipimpin oleh Rahmad Eka. Ia mengoordinasikan diskusi desain chasis mini jeep yang kemudian disepakati oleh seluruh tim. Setelah desain selesai, siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil untuk merencanakan lebih lanjut detail teknis pengelasan dan pembentukan logam.

Selama proses pelaksanaan, para siswa dibimbing oleh guru Las Muh Burhan, S.T.Ā  dalam setiap langkah pengelasan SMAW. Mereka mempelajari cara memilih elektroda yang tepat, mengatur arus, serta mempersiapkan dan membersihkan area yang akan dilas. Astnan dan Farhan turut membantu teman-teman mereka yang belum familiar dengan teknik ini, memberikan panduan dan dukungan di saat diperlukan.

Muh Burhan mengatakan, “Proyek ini memberikan kesempatan luar biasa bagi siswa untuk menerapkan keterampilan pengelasan yang telah dipelajari di kelas. Selain itu, mereka juga belajar pentingnya kerja sama tim dan cara mengatasi tantangan praktis di lapangan. Saya melihat kemajuan signifikan dalam penguasaan teknik serta detail teknis oleh siswa. Pengalaman ini akan menjadi bekal berharga bagi mereka saat menghadapi dunia industri nanti.“ujarnya.

Dalam proses pengerjaan, Rahmad Eka mengungkapkan bahwa tim menghadapi beberapa tantangan, terutama dalam menjaga kekuatan dan kerapihan sambungan antar bagian chasis. Kesulitan lainnya adalah dalam mengatur suhu dan kecepatan pengelasan. Namun, berkat komunikasi yang baik dan arahan dari guru, tantangan tersebut dapat diatasi dengan memperlambat kecepatan pengelasan guna mencegah kerusakan material.

Rahmad Eka menekankan bahwa proyek ini tidak hanya berfokus pada teknik pengelasan, tetapi juga pada bagaimana mereka dapat bekerja sama dan saling belajar. Kegiatan praktik ini berhasil meningkatkan keterampilan teknis siswa, sekaligus membangun rasa percaya diri serta kerjasama tim. MAN 2 Bantul berharap pengalaman ini dapat menjadi bekal penting bagi siswa dalam menghadapi tantangan di dunia industri di masa depan. (masbro)

Share ke sosial media
Tags:

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by
Scroll to Top