Bantul (MAN 2 Bantul)—Sebagai bagian dari sosialisasi pengawasan partisipatif menjelang Pilkada 2024 di Kabupaten Bantul, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengadakan program “Bawaslu Goes to School” di MAN 2 Bantul pada tanggal 5 Agustus 2024. Program ini dilaksanakan di berbagai sekolah menengah atas (SMA/SMK/MA) di Bantul. Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan siswa muda dalam proses demokrasi.
Menurut Didik Joko Nugroho, Ketua Bawaslu, program ini dirancang untuk menarik siswa Madrasah Aliyah (MA) di Bantul, terutama siswa kelas XI. “Rata-rata siswa kelas XI lahir tahun 2007, dan mereka akan menjadi pemilih pemula dalam Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Bantul 2024.” Menurutnya, program ini adalah langkah strategis untuk melibatkan mereka dalam pengawasan pemilu. “Kami berharap siswa memahami pentingnya peran mereka dalam mengawasi pemilu dan mencegah kecurangan dan pelanggaran.”
Dewi Nurhasanah, Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Bawaslu Bantul, memberikan materi edukatif di Masjid At Taawun MAN 2 Bantul. Materi tersebut meliputi pentingnya pengawasan partisipatif, bagaimana melaporkan pelanggaran pemilu, dan cara membedakan berbagai jenis kecurangan. Selain itu, siswa diberi kesempatan untuk berbicara dan bertanya langsung kepada anggota Bawaslu tentang masalah yang berkaitan dengan pemilu.
“Saya mendapat banyak pengetahuan baru tentang pemilu dan pentingnya pengawasan. Saya jadi lebih sadar pentingnya partisipasi aktif kami sebagai generasi muda,” kata Hafiz Achmad Mu’arif, seorang siswa, tentang kegiatan ini.
Masruri, Wakil Kepala Madrasah Bidang Humas MAN 2 Bantul, mengucapkan terima kasih kepada Bawaslu atas inisiatif ini, yang dianggap sangat bermanfaat bagi siswa. Dia menyatakan, “Kami sangat berterima kasih kepada Bawaslu yang telah memilih MAN 2 Bantul sebagai salah satu lokasi program Bawaslu Goes to School. Program ini memberikan pengetahuan dan wawasan yang sangat penting bagi siswa-siswa kami, khususnya mengenai peran mereka dalam mengawasi jalannya pemilu.”
Masruri juga menekankan pentingnya pendidikan ini dalam pembentukan generasi muda yang sadar dan bertanggung jawab atas proses demokrasi. “Melalui program ini, siswa-siswa kami tidak hanya mendapatkan pemahaman teoritis, tetapi juga praktik tentang bagaimana mereka dapat berkontribusi dalam menjaga integritas pemilu.” Dia juga menyatakan bahwa sebagai pemilih pemula, ini adalah bekal yang berharga.
Masruri juga menekankan betapa pentingnya kerja sama antara lembaga pendidikan dan lembaga pemerintah untuk meningkatkan kehidupan bangsa. “Kami berharap kerjasama ini dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi madrasah-madrasah lain untuk turut serta dalam upaya pengawasan partisipatif pemilu,” katanya.
Program “Bawaslu Goes to School” diharapkan akan meningkatkan partisipasi dan kesadaran masyarakat, terutama generasi muda, tentang cara pemilu berjalan. Masruri berharap pengawasan partisipatif ini akan mengurangi kecurangan dan menjamin pemilu yang jujur, adil, dan transparan. (mas indah)