Bantul (MAN 2 Bantul) – Dalam upaya memperkuat kompetensi guru dalam menerapkan pembelajaran yang humanis dan berkarakter, Guru Kimia MAN 2 Bantul, Puji Lestari, mengikuti Webinar Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) yang diselenggarakan oleh Balai Diklat Keagamaan (BDK) Semarang pada Kamis (13/11/2025). Kegiatan berlangsung pukul 09.00–11.30 WIB melalui Zoom Meeting dan diikuti oleh guru madrasah dari berbagai daerah di Indonesia.
Webinar menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Dr. H. Junaidi, M.Pd, Widyaiswara Ahli Utama BDK Semarang, serta Khoirul Anam, M.Pd.I. Pada sesi pertama, Junaidi memaparkan materi Strategi Implementasi Kurikulum Berbasis Cinta dengan Pendekatan Pembelajaran Mendalam. Ia menekankan pentingnya penerapan nilai-nilai Panca Cinta dalam pembelajaran, meliputi cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, cinta ilmu, cinta alam, cinta diri dan sesama, serta cinta tanah air.
Menurut Junaidi, pembelajaran berbasis cinta harus berlangsung secara berkesadaran, bermakna, menggembirakan, dan memuliakan peserta didik. Pendekatan Deep Learning juga ditekankan sebagai landasan untuk menumbuhkan proses belajar yang tidak hanya mengasah penalaran, tetapi juga menyentuh ranah afektif dan spiritual.
Sesi kedua dilanjutkan oleh Khoirul Anam yang memaparkan Rencana Tindak Lanjut Implementasi KBC di madrasah. Ia menegaskan perlunya perubahan paradigma dari sistem konvensional yang kaku menuju model pembelajaran yang lebih empatik, dialogis, serta mendorong komunikasi dua arah. Dalam konsep ini, guru diwajibkan menjadi teladan kasih sayang, sementara siswa berperan aktif dalam menciptakan suasana belajar yang hangat dan mendukung pembangunan karakter.
Usai mengikuti kegiatan, Puji Lestari menyampaikan bahwa webinar ini memberikan perspektif baru dalam mengintegrasikan nilai cinta pada pembelajaran Kimia. “Kimia tidak hanya tentang rumus dan reaksi, tetapi juga tentang keseimbangan dan harmoni alam yang mencerminkan kebesaran Sang Pencipta,” ujarnya.
Melalui partisipasi dalam webinar ini, MAN 2 Bantul kembali menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran yang berkarakter, humanis, dan penuh cinta, sejalan dengan arah kebijakan Kementerian Agama dalam membangun pendidikan madrasah yang berdaya dan bermakna.
