Presensi Siswa Berbasis Barcode di MAN 2 Bantul, Inovasi Baru dari Smart Mandaba

Bantul (MAN 2 Bantul) – Pada Kamis (5/9/24), MAN 2 Bantul melalui program inovasi Smart Mandaba meluncurkan ujicoba presensi siswa berbasis barcode. Sistem baru ini dirancang untuk mempermudah proses kehadiran siswa dengan memanfaatkan teknologi scan barcode yang harus dilakukan oleh setiap siswa sebelum memasuki kelas. Fitur unik dari sistem ini adalah barcodenya yang diperbarui secara otomatis setiap tiga menit, memastikan validitas kehadiran dan mencegah kemungkinan penyalahgunaan.

Dalam ujicoba tersebut, setiap siswa MAN 2 Bantul diberikan akses untuk memindai barcode yang tertera di aplikasi Smart Mandaba. Setelah melakukan pemindaian, kehadiran siswa langsung terkonfirmasi dalam sistem, menggantikan metode absensi manual yang selama ini digunakan. Dengan cara ini, kehadiran dapat direkam secara real-time dan terintegrasi langsung ke dalam data sekolah, memberikan transparansi serta efisiensi dalam pelaksanaan administrasi.

Iksan Taufik Hidayanto, pengelola program Smart Mandaba, menjelaskan bahwa inovasi ini bertujuan untuk mempercepat proses absensi dan meningkatkan akurasi data kehadiran siswa. ā€œSistem ini memberikan fleksibilitas dalam pencatatan kehadiran. Selain itu, dengan fitur barcode yang berubah setiap tiga menit, keamanan data siswa juga lebih terjamin karena mengurangi kemungkinan terjadinya manipulasi kehadiran.ā€ jelasnya.

Meskipun ujicoba tersebut tergolong sukses, terdapat beberapa kendala teknis yang dihadapi di lapangan. Beberapa siswa melaporkan bahwa mereka kesulitan melakukan pemindaian barcode, terutama karena perbedaan spesifikasi smartphone yang digunakan. Masalah yang muncul meliputi lambatnya kamera untuk membaca barcode. ā€œKendala ini sebenarnya lebih banyak bergantung pada perangkat siswa masing-masing. Namun, kami akan terus melakukan evaluasi untuk memastikan sistem ini dapat berjalan lebih lancar ke depannya.ā€ tambah Iksan.

Kepala MAN 2 Bantul, Nur Hasanah Rahmawati, turut memberikan komentar atas ujicoba ini. Menurutnya, inovasi Smart Mandaba merupakan langkah maju bagi MAN 2 Bantul dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam manajemen madrasah. ā€œKami sangat mendukung penggunaan teknologi dalam mendukung proses belajar-mengajar di madrasah. Sistem presensi barcode ini adalah salah satu upaya kami untuk memodernisasi administrasi madrasah dan menjadikannya lebih efisien serta akurat.ā€ ujarnya.

Nur Hasanah juga menegaskan bahwa tantangan teknis yang dihadapi selama ujicoba ini merupakan hal wajar dalam setiap penerapan teknologi baru. “Ini adalah bagian dari proses pengembangan. Dengan adanya ujicoba ini, kami bisa mengidentifikasi masalah yang muncul dan segera melakukan perbaikan. Kami optimistis sistem ini akan semakin mempermudah seluruh civitas akademika dalam menjalankan tugasnya.ā€ tambahnya.

Pihak madrasah berencana untuk terus menyempurnakan sistem ini, dengan harapan bahwa pada penerapan skala penuh nantinya, seluruh siswa dapat menggunakan fitur ini tanpa hambatan. Selain itu, akan ada pelatihan tambahan bagi para siswa untuk memastikan bahwa mereka paham cara menggunakan sistem ini dengan benar. Penempatan perangkat presensi barcode inipun sedang dikaji sesuai jalur masing-masing kelas agar tidak terjadi penumpukan saat siswa melakukan scan barcode.

Secara keseluruhan, ujicoba presensi barcode oleh Smart Mandaba menunjukkan potensi besar dalam merevolusi sistem kehadiran di MAN 2 Bantul. Evaluasi lebih lanjut dan penyempurnaan fitur diharapkan dapat mengatasi kendala yang ada, sehingga sistem ini bisa diimplementasikan secara menyeluruh dan membawa dampak positif bagi madrasah. (ith)

Share ke sosial media
Tags:

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by
Scroll to Top