Bantul (MAN 2 Bantul) – Suasana Jumat pagi (24/10/25 ) di MAN 2 Bantul tampak berbeda dan lebih berwarna. Dalam agenda rutin Jum’at Bertasbih yang sekaligus menjadi bagian dari implementasi program Adiwiyata, seluruh siswa kelas X dan XI terlibat aktif dalam kegiatan bertema “Penerapan Prinsip 3R: Pemanfaatan Galon Bekas Le Mineral untuk Hidroponik.” Kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa PPL dari Universitas Alma Ata Yogyakarta sebagai pendamping.
Gerakan ramah lingkungan ini bertujuan menanamkan kepedulian dan kreativitas dalam mengelola sampah. Galon bekas Le Mineral yang kerap terbuang, disulap menjadi media tanam hidroponik sederhana. Sebagai bentuk kolaborasi, madrasah menyediakan galon dan cat, sementara setiap siswa membawa sekitar 2 kilogram tanah dari rumah.
Kegiatan diawali dengan pengarahan teknis mengenai cara pembuatan pot hidroponik. Para siswa kemudian memotong galon pada bagian ruas hingga terbagi menjadi dua. Bagian atas dilubangi kecil-kecil sebagai jalur penyerapan air, lalu dipasang kembali tutupnya agar bentuk tetap kokoh. Proses selanjutnya menjadi sesi paling seru, yaitu menghias pot galon dengan cat warna-warni sehingga tampil lebih menarik dan layak dekoratif.
Bagian atas galon yang telah dihias diletakkan terbalik di atas bagian bawah yang berfungsi sebagai wadah air. Pada tahap awal ini, siswa baru melakukan pemotongan, pelubangan, pengecatan, dan pengisian tanah. Pengisian air serta penanaman bibit akan dilanjutkan pada pekan berikutnya.
Kepala MAN 2 Bantul, Nur Hasanah Rahmawati, turut mengapresiasi kegiatan inovatif ini. “Kepedulian terhadap lingkungan perlu ditanamkan sejak dini. Kegiatan seperti ini mengajarkan bahwa sampah masih memiliki nilai manfaat jika dikelola dengan benar.” ujarnya.
Antusiasme para siswa begitu terasa. Mereka saling membantu, bekerja dengan penuh tawa dan kreativitas, sementara mahasiswa PPL sigap mendampingi serta memastikan keselamatan selama proses pemotongan.
Kegiatan ini tidak hanya mengajarkan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle), tetapi juga mengasah kecakapan berinovasi serta meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan hidup. Semangat berkolaborasi antara madrasah dan perguruan tinggi pun semakin kuat dalam mewujudkan pendidikan berwawasan hijau di MAN 2 Bantul.






