Guru MAN 2 Bantul Tingkatkan Kualitas dengan Pelatihan AKM Berbasis Literasi Membaca

Bantul (MAN 2 Bantul) – MGMP Bahasa Indonesia Madrasah Aliyah Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan Pelatihan Pembuatan Soal Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) Berbasis Literasi Membaca sesuai Kurikulum Merdeka pada Selasa (21/5/24) di PSBB MAN 3 Sleman Yogyakarta. Dua guru Bahasa Indonesia MAN 2 Bantul yang hadirĀ  adalah Umi Fatonah Primastuti, S.Pd. dan Sumardiasih, S.Pd.

Pelatihan ini diadakan mengingat pentingnya AKM dalam kurikulum saat ini dan masih banyaknya guru yang belum terbiasa membuat soal berbasis AKM. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk menjawab tantangan pendidikan abad 21 yang menekankan kemampuan berpikir kritis, pemecahan masalah, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi. Acara dibuka dengan sambutan dari Ketua MGMP, Bapak Azhariansah, yang menyampaikan bahwa guru perlu memiliki persiapan matang sebelum mengimplementasikan kurikulum ini, termasuk dalam perencanaan dan pengelolaan sistem pembelajaran yang baik serta memahami konsep, komponen, dan asesmen dalam Kurikulum Merdeka. Setelah itu, Desy Arsianty, guru di MAN Salatiga, memberikan materi tentang penulisan soal AKM.

AKM merupakan penilaian kompetensi dasar yang penting bagi siswa untuk mengembangkan diri dan berpartisipasi positif dalam masyarakat. Soal AKM mencakup berbagai konteks yang harus diselesaikan siswa dengan kompetensi literasi membaca. Desy Arsianty menjelaskan aspek-aspek penulisan soal AKM, termasuk keterampilan abad 21, pengembangan soal, contoh tema dan bentuk soal, serta memberikan contoh soal AKM. Selain itu, narasumber juga membentuk tim diskusi untuk membuat contoh soal, sehingga guru dapat langsung mempraktikkan materi yang diperoleh. Pelatihan ini diharapkan dapat membantu guru memahami pembuatan soal AKM dan mempermudah pelaksanaan asesmen di sekolah/madrasah.

Guru-guru Bahasa Indonesia dalam pelatihan ini diajarkan cara menyusun berbagai jenis soal AKM, seperti pilihan ganda tunggal, pilihan ganda kompleks, menjodohkan, isian, dan jawaban singkat. Penyusunan soal harus mencakup unsur stimulus, seperti gambar, grafik, diagram, atau teks, yang memberikan informasi tambahan untuk menguji kemampuan membaca, memahami, dan menginterpretasi informasi. Guru-guru sangat antusias mengikuti pelatihan hingga selesai dan diberikan tugas membuat soal AKM dari berbagai materi bahasa Indonesia (sastra). Diharapkan setelah pelatihan, guru benar-benar memahami dan mampu menerapkan strategi dan teknik penyusunan soal AKM Bahasa Indonesia (literasi membaca) dalam Kurikulum Merdeka. (umi f)

Share ke sosial media
Tags:

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by
Scroll to Top