Semarak Hari Santri di MAN 2 Bantul: Lantunan Takhtiman 30 Juz dan Gema Hadroh Siswa Gemakan Madrasah

Bantul (MAN 2 Bantul) – Suasana penuh khidmat sekaligus semarak menyelimuti Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Bantul dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional (HSN), Selasa (22/10/2025). Ratusan siswa, guru, dan staf madrasah menunjukkan antusiasme tinggi dalam mengikuti rangkaian acara yang dipusatkan di masjid madrasah. Peringatan HSN tahun ini diisi dengan dua kegiatan utama yang merefleksikan spirit kesantrian, yakni Takhtiman Al-Qur’an 30 Juz dan penampilan memukau dari tim Hadroh siswa MAN 2 Bantul.

Kegiatan dimulai sejak pagi hari. Gema ayat suci Al-Qur’an telah terdengar di seluruh penjuru madrasah. Proses Takhtiman Al-Qur’an 30 Juz ini melibatkan seluruh siswa yang telah dibagi menjadi 18 kelompok. Setiap kelompok terdiri dari siswa kelas masing- masing, bertanggung jawab untuk menyelesaikan satu juz Al-Qur’an. Pembacaan Al-Qur’an ini bisa dicicil dari rumah dengan menyisakan 2 lembar yang belum dibaca kemudian dibaca disekolah serentak di masjid, menciptakan atmosfer religius yang kental dan menenangkan.

Puncak dari Takhtiman ini adalah pembacaan doa Khatmil Qur’an yang dipimpin oleh salah satu guru senior bidang keagamaan. Prosesi ini berlangsung dengan khidmat, di mana seluruh siswa dan guru menundukkan kepala, mengamini doa dengan harapan keberkahan Al-Qur’an senantiasa menyertai civitas akademika MAN 2 Bantul.

Kepala MAN 2 Bantul, Nur Hasanah Rahmawati, dalam sambutannya menyatakan bahwa kegiatan ini adalah inti dari identitas madrasah. “MAN adalah madrasah, basisnya adalah pendidikan keislaman. Peringatan Hari Santri dengan Takhtiman ini adalah wujud nyata bahwa siswa kami tidak hanya dididik untuk unggul dalam akademik, tapi juga memiliki pondasi ruhiyah yang kuat, selayaknya seorang santri yang tak pernah lepas dari Al-Qur’an.” jelasnya.

Setelah suasana khidmat Takhtiman, antusiasme siswa kembali memuncak saat tim Hadroh MAN 2 Bantul mengambil alih panggung. Grup hadroh yang seluruhnya digawangi oleh siswa-siswi madrasah ini tampil enerjik membawakan berbagai shalawat dan lagu-lagu Islami. Suara rebana yang bertalu-talu berpadu harmonis dengan vokal merdu para pelantun shalawat, berhasil “membius” audiens yang hadir.

Tidak sedikit siswa dan guru yang ikut bersenandung dan melantunkan shalawat bersama, menunjukkan semangat kebersamaan. Penampilan hadroh ini menjadi simbol bahwa santri masa kini tidak hanya mengaji, tetapi juga kreatif dalam menyiarkan nilai-nilai Islam melalui seni. Mubtadiin, Koordinator Keagamaan MAN 2 Bantul, mengungkapkan rasa syukurnya atas kelancaran acara. “Kami ingin Hari Santri tidak hanya seremonial, tapi benar-benar dirasakan ruhnya oleh semua siswa. Takhtiman ini cara kami mendekatkan diri pada Al-Qur’an, dan Hadroh adalah cara kami mengekspresikan kecintaan pada Nabi Muhammad SAW melalui seni yang positif,” ujarnya.

Rangkaian acara ditutup menjelang siang hari. Antusiasme tinggi yang ditunjukkan siswa MAN 2 Bantul membuktikan bahwa semangat kesantrian—cinta Al-Qur’an, cinta Rasul, dan cinta tanah air—masih tertanam kuat. Perpaduan antara kekhidmatan Takhtiman Al-Qur’an dan semaraknya Gema Hadroh berhasil menjadikan peringatan Hari Santri Nasional 2025 di MAN 2 Bantul sebagai momen yang berkesan dan penuh makna.

Share ke sosial media
Tags:

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by
Scroll to Top