Bantul (MAN 2 Bantul) — Sebanyak empat siswa kelas XI jurusan Tata Busana Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Bantul resmi mengakhiri program Praktik Kerja Lapangan (PKL) mereka setelah menjalani masa praktik. Kegiatan penarikan siswa ini dilaksanakan pada hari Jumat (11/7/2025), menandai selesainya pengalaman berharga mereka di Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) lokal, yakni Kawit Modiste dan Nunik Modiste.
Kegiatan yang baru saja berakhir adalah program Praktik Kerja Lapangan (PKL) bagi siswa jurusan Tata Busana. PKL merupakan bagian integral dari kurikulum madrasah berbasis keterampilan, di mana siswa diwajibkan untuk terjun langsung ke dunia kerja untuk mengaplikasikan teori yang telah mereka pelajari di sekolah. Program ini dirancang untuk memberikan pengalaman praktis, membekali siswa dengan keterampilan yang relevan, dan membiasakan mereka dengan etos kerja profesional di industri fesyen. Selama tiga bulan, para siswa tidak hanya mengasah keterampilan menjahit dan mendesain, tetapi juga belajar tentang manajemen waktu, komunikasi di tempat kerja, dan pemecahan masalah yang sering muncul dalam operasional sebuah modiste. Ini adalah langkah krusial dalam membentuk lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga terampil dan siap bersaing di pasar kerja.
Selama program, mereka didampingi oleh Siti Nur Aini, selaku guru pembimbing PKL dari MAN 2 Bantul, yang secara aktif memantau perkembangan dan memberikan arahan kepada siswa. Pihak Kawit Modiste dan Nunik Modiste juga memiliki peran sentral sebagai mitra DUDI yang menerima dan membimbing para siswa. Pihak dari kedua modiste tersebut tidak hanya menyediakan tempat praktik, tetapi juga berbagi pengetahuan dan pengalaman praktis yang tidak bisa didapatkan di bangku sekolah. Kerjasama antara madrasah dan DUDI inilah yang menjadi kunci keberhasilan program PKL ini.
Pelaksanaan PKL ini berlangsung selama tiga bulan penuh. Para siswa memulai masa praktik mereka pada tanggal 21 April 2025. Artinya, mereka telah menghabiskan sekitar 90 hari kerja aktif di dua modiste tersebut, beradaptasi dengan jadwal dan tuntutan pekerjaan yang berbeda dari lingkungan sekolah. Penarikan siswa PKL secara resmi dilaksanakan pada hari Jumat, 11 Juli 2025. Tanggal ini menjadi penanda berakhirnya fase penting dalam pendidikan vokasi mereka. Waktu pelaksanaan yang cukup panjang ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk benar-benar mendalami proses kerja, menghadapi tantangan, dan merasakan dinamika industri secara langsung.
Lokasi pelaksanaan PKL berada di dua tempat usaha di bidang tata busana yang berlokasi di sekitar wilayah Bantul, yaitu Kawit Modiste dan Nunik Modiste. Pemilihan lokasi ini sangat strategis karena kedekatannya dengan madrasah, memudahkan koordinasi dan pengawasan. Kedua modiste ini dikenal sebagai tempat praktik yang menyediakan lingkungan belajar yang kondusif, di mana siswa dapat berinteraksi langsung dengan para profesional di bidangnya. Kawit Modiste dan Nunik Modiste juga merupakan contoh nyata dari UMKM yang sukses di bidang fesyen lokal, memberikan inspirasi bagi siswa yang mungkin bercita-cita untuk membuka usaha sendiri di masa depan.
Program PKL ini diselenggarakan dengan tujuan utama untuk membekali siswa dengan keterampilan praktis dan pengalaman langsung di dunia kerja. Ini adalah implementasi dari kebijakan madrasah berbasis keterampilan yang menekankan pentingnya pembelajaran praktik di luar kelas. Menurut Siti, tujuan lain dari PKL adalah untuk meningkatkan antusiasme siswa dan memberikan pengalaman berharga yang tidak dapat mereka peroleh dari pembelajaran teoritis semata. “Siswa sangat senang, karena banyak hal baru yang mereka pelajari langsung dari dunia kerja. Ini tentu menjadi bekal penting untuk masa depan mereka, baik yang ingin bekerja maupun melanjutkan ke perguruan tinggi,” ungkapnya.
Selain itu, PKL juga bertujuan untuk mengembangkan etos kerja, disiplin, dan kemandirian siswa. Pihak DUDI, baik dari Kawit Modiste maupun Nunik Modiste, mengapresiasi bahwa para siswa telah menunjukkan etos kerja yang baik dan mudah diarahkan. Hal ini membuktikan bahwa program PKL berhasil dalam membentuk karakter profesional siswa. “Alhamdulillah, siswa bisa mengikuti kegiatan dengan lancar dan disiplin. Kami berharap ilmu yang mereka dapatkan bisa menjadi bekal untuk membuka usaha sendiri atau bekerja di dunia industri fashion,” ujar pihak DUDI, menekankan harapan agar siswa dapat memanfaatkan ilmu yang didapat untuk pengembangan karier atau kewirausahaan.
Melalui PKL, madrasah juga ingin memperkuat kemitraan dengan dunia industri. Kemitraan ini krusial untuk memastikan bahwa kurikulum madrasah selalu relevan dengan kebutuhan pasar kerja, sehingga lulusan yang dihasilkan benar-benar terampil, siap kerja, dan mandiri. Program ini juga menjadi jembatan bagi siswa untuk memahami secara langsung tuntutan dan dinamika industri fesyen, membantu mereka dalam menentukan jalur karier di masa depan.
Pada hari penarikan siswa, guru pembimbing secara langsung mendatangi lokasi praktik untuk mengambil para siswa. Momen ini juga digunakan sebagai forum untuk mendapatkan umpan balik langsung dari pihak DUDI mengenai kinerja siswa. Penilaian dari DUDI menjadi indikator penting keberhasilan program ini. Dengan berakhirnya PKL ini, diharapkan siswa mampu mengimplementasikan keterampilan yang telah diperoleh dalam kehidupan nyata, baik dalam bentuk kewirausahaan maupun pengembangan karier di masa depan. Madrasah juga berkomitmen untuk terus memperkuat kemitraan dengan dunia industri demi meningkatkan kualitas lulusan yang terampil, siap kerja, dan mandiri, dengan terus mengevaluasi dan memperbaiki program PKL di tahun-tahun mendatang. (sitinur)