Workshop Media Pembelajaran Berbasis AI di MAN 2 Bantul Dorong Guru Lebih Kreatif dan Efisien

Bantul (MAN 2 Bantul) — MAN 2 Bantul kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menyelenggarakan Workshop Media Pembelajaran Berbasis Artificial Intelligence (AI) pada Kamis (27 /11/25). Kegiatan yang berlangsung di Aula MAN 2 Bantul ini menghadirkan Fanani Arief Ghazali, dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD), sebagai narasumber utama. Acara dibuka dengan sambutan Kepala Madrasah yang diwakili oleh Wakil Kepala Bidang Kurikulum, Fitria Endang Susana, yang menegaskan pentingnya penguatan kompetensi guru dalam menghadapi perkembangan teknologi pendidikan.

Dalam sambutannya, Fitria menyampaikan bahwa guru di era digital dituntut untuk mampu bergerak cepat dalam mempersiapkan materi, media, dan strategi pembelajaran yang relevan dengan karakteristik peserta didik generasi Z dan Alpha. Oleh karena itu, workshop ini menjadi bagian dari upaya madrasah mendorong para pendidik untuk lebih adaptif dan inovatif. “AI bukan untuk menggantikan guru, tetapi menjadi asisten super yang membantu guru bekerja lebih efektif.” ujar Fitria dalam pembukaannya.

Dalam pemaparan materinya, Fanani Arief Ghazali menjelaskan bahwa guru masa kini menghadapi sejumlah tantangan, mulai dari beban administrasi yang menumpuk, kebutuhan materi visual yang menarik, hingga waktu persiapan mengajar yang terbatas. Kehadiran teknologi AI, khususnya generative AI, dapat menjadi solusi untuk menjawab berbagai tantangan tersebut. Fanani menekankan bahwa generative AI bukan sekadar alat analisis data, melainkan mampu menciptakan konten baru seperti teks, gambar, suara, hingga video.

Mengangkat tema besar bahwa AI adalah “mahasiswa magang yang cerdas, rajin, namun butuh arahan jelas,” Fanani mengajak peserta untuk tidak takut memanfaatkan AI. Menurutnya, guru tetap memegang peran utama dalam pendidikan, terutama dalam hal empati, pembentukan karakter, dan interaksi sosial. “AI tidak akan menggantikan guru, tetapi guru yang menggunakan AI akan menggantikan guru yang tidak menggunakannya.” tegasnya.

Salah satu sesi inti workshop adalah pembelajaran teknik prompting, yaitu seni memberikan instruksi kepada AI agar mampu menghasilkan keluaran yang sesuai kebutuhan. Fanani memperkenalkan rumus dasar prompting: peran + tugas + konteks + format, yang harus diterapkan agar AI menghasilkan respons berkualitas. Guru kemudian mendapatkan contoh perbandingan antara prompt yang buruk dan prompt yang baik. Melalui latihan langsung, peserta diajak untuk mencoba membuat prompt yang efektif untuk berbagai kebutuhan pembelajaran, mulai dari pembuatan soal, ringkasan materi, hingga penulisan modul ajar.

Pada sesi praktik, peserta diperkenalkan pada berbagai alat AI seperti ChatGPT, Gemini, Canva Magic Design, Gamma.app, hingga Quizizz AI. Guru mencoba membuat modul ajar dan RPP dalam waktu kurang dari lima menit, menunjukkan betapa AI dapat meringankan beban administrasi yang selama ini dianggap menyita waktu. Selain itu, peserta juga belajar membuat ilustrasi pembelajaran melalui fitur text-to-image, sehingga dapat menghasilkan media visual yang menarik meski tanpa kemampuan desain grafis.

Tidak hanya itu, Fanani juga mengingatkan peserta terhadap sisi lain AI, terutama potensi bias data dan halusinasi. Guru diminta tetap berperan sebagai editor dan verifikator terhadap setiap output yang dihasilkan AI, agar tidak terjadi kesalahan informasi dalam proses pembelajaran.

Sesi akhir workshop diisi dengan tantangan kepada peserta untuk membuat Modul Ajar atau kuis berbasis AI yang siap digunakan untuk pembelajaran esok hari. Antusiasme para guru terlihat dari kesungguhan dalam mencoba berbagai fitur, bertanya, hingga saling bertukar hasil kreasi.

MAN 2 Bantul berharap kegiatan ini menjadi langkah awal memperluas pemanfaatan teknologi cerdas secara positif di lingkungan madrasah. Dengan kemampuan guru yang semakin baik dalam memanfaatkan AI, proses pembelajaran dapat menjadi lebih efisien, kreatif, dan menarik bagi siswa. Workshop ini juga menegaskan komitmen madrasah untuk terus beradaptasi dengan perkembangan zaman demi menghadirkan pendidikan berkualitas di era digital.

Share ke sosial media
Tags:

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by
Scroll to Top