Supervisi Pembelajaran Tata Boga di MAN 2 Bantul, Inovasi Mengolah Bahan Menjadi Nugget

Bantul (MAN 2 Bantul) – Dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran dan kompetensi guru, MAN 2 Bantul melaksanakan kegiatan supervisi pembelajaran bagi guru keterampilan Tata Boga–APHP. Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin, 27 Oktober 2025, bertempat di Laboratorium Tata Boga MAN 2 Bantul, dengan guru yang disupervisi yaitu Kurnia Oktaviany, S.Pd.T. dan supervisor Drs. Purwosusilo.

Supervisi yang berlangsung pada jam pelajaran ke-3 hingga ke-4 ini bertujuan untuk menilai kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, sekaligus memantau perkembangan profesionalisme guru di tahun 2025. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari tindak lanjut pembinaan terhadap guru dalam mewujudkan pembelajaran yang lebih bermakna dan berorientasi pada peserta didik.

Pada kesempatan tersebut, materi yang diajarkan adalah “Pengolahan Bahan Menjadi Makanan Nugget”. Kurnia Oktaviany memandu peserta didik untuk mengenal bahan-bahan dasar, teknik pengolahan, serta tahapan pembuatan nugget yang higienis dan bernilai jual tinggi. Proses pembelajaran berlangsung interaktif — siswa terlihat antusias mengikuti setiap tahapan praktik, mulai dari persiapan bahan, pengolahan adonan, pembentukan, hingga proses penggorengan dan penyajian.

Supervisi kali ini menggunakan instrumen terbaru yang mengakomodasi Kurikulum Berbasis Cinta (KBC). Instrumen tersebut tidak hanya menilai aspek pedagogik dan teknis pembelajaran, tetapi juga memperhatikan dimensi kasih sayang, empati, dan nilai-nilai kemanusiaan dalam proses belajar-mengajar. Pendekatan ini diharapkan mampu menumbuhkan suasana belajar yang penuh kehangatan, saling menghargai, dan memotivasi siswa untuk belajar dengan hati.

Dalam hasil pengamatan, Purwosusilo memberikan apresiasi terhadap kreativitas dan ketelatenan Kurnia Oktaviany dalam mengajar. Beliau menilai bahwa guru mampu memadukan antara keterampilan teknis Tata Boga dengan nilai-nilai karakter yang diusung dalam Kurikulum Berbasis Cinta. Selain itu, suasana kelas yang kondusif, partisipasi aktif siswa, serta hasil praktik yang baik menjadi indikator keberhasilan pembelajaran hari itu.

Supervisi bukanlah momentum penilaian semata, melainkan pendampingan untuk tumbuh bersama. Dengan Kurikulum Berbasis Cinta, guru di MAN 2 Bantul dapat terus mengembangkan kompetensi profesional yang menyentuh hati peserta didik.” ucap Purwosusilo.

Kegiatan supervisi ini diharapkan menjadi sarana refleksi dan penguatan kompetensi guru. Bagi Kurnia Oktaviany, hasil supervisi akan dijadikan bahan evaluasi untuk mengembangkan inovasi pembelajaran berikutnya, terutama dalam bidang keterampilan pengolahan hasil pertanian dan pangan.

Dengan pelaksanaan supervisi yang konstruktif dan humanis ini, MAN 2 Bantul terus menunjukkan komitmennya dalam mencetak pendidik profesional yang tidak hanya cakap secara teknis, tetapi juga penuh cinta dalam membimbing generasi muda.

Share ke sosial media
Tags:

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by
Scroll to Top