Bantul (MAN 2 Bantul) — MAN 2 Bantul kembali mengukir prestasi gemilang di tingkat nasional. Dua siswanya, Intan Nafisa dari kelas XI D jurusan Tata Busana dan Ahmad Hafidz Kamal Al Anwar dari kelas XI A jurusan Las, berhasil lolos seleksi semifinal Kompetisi Poster Gemilang Desa 2025, sebuah ajang bergengsi yang diselenggarakan oleh Departemen Pengembangan Mitra Desa BEM KM UGM. Pengumuman ini disampaikan melalui akun Instagram resmi Gemilang Desa UGM pada Minggu (21/9/2025).
Kelolosan kedua siswa ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi MAN 2 Bantul. Kepala Madrasah, Nur Hasanah Rahmawati, mengaku sangat bangga atas capaian yang diraih siswanya. “Ini adalah bukti nyata bahwa siswa MAN 2 Bantul tidak hanya unggul dalam bidang akademis, tetapi juga memiliki kreativitas dan kepedulian sosial yang tinggi,” ujar Nur Hasanah. Ia menambahkan bahwa prestasi ini merupakan hasil dari kerja keras siswa serta bimbingan optimal dari para guru, khususnya Tuti Mulyati, selaku guru pembimbing lomba poster. “Kami selalu mendorong siswa untuk terus berinovasi dan berkontribusi, serta memfasilitasi mereka untuk mengikuti berbagai kompetisi yang relevan,” tambahnya.
Kompetisi Poster Gemilang Desa 2025 mengangkat tema sentral “Teknologi Sebagai Pilar Pengembangan Desa: Pemuda Membawa Terang Bagi Bangsa”. Tema ini memiliki makna yang mendalam, yaitu menempatkan teknologi sebagai pondasi utama dalam pembangunan desa yang berkelanjutan. Tujuannya adalah untuk menunjukkan bahwa kemajuan desa tidak lagi hanya bergantung pada kekayaan alam atau tradisi, melainkan juga pada inovasi teknologi sebagai bagian integral dari pembangunan.
Lomba ini diadakan sebagai upaya untuk menumbuhkan kepedulian dan keterlibatan pemuda dalam pembangunan desa. Kompetisi Desain Poster menjadi wadah bagi peserta untuk menuangkan gagasan mereka mengenai pemanfaatan teknologi di desa melalui karya visual yang kuat dan menarik. Poster-poster yang dibuat diharapkan mampu merepresentasikan semangat inovasi, keberdayaan masyarakat, serta kontribusi nyata generasi muda dalam menciptakan perubahan yang berdampak langsung bagi kehidupan desa.
Ahmad Hafidz Kamal Al Anwar, salah satu semifinalis, mengaku tertarik mengikuti lomba ini karena relevansi temanya dengan kondisi saat ini. “Saya ingin menyampaikan pesan bahwa pemuda punya peran besar dalam memajukan desa lewat teknologi. Banyak solusi sederhana yang bisa kita tawarkan, misalnya aplikasi pertanian, platform pemasaran produk desa, atau edukasi digital bagi masyarakat,” jelas Hafidz.
Senada dengan Hafidz, Intan Nafisa juga mengungkapkan semangatnya dalam menggarap poster. “Sebagai siswa tata busana, saya mencoba menggabungkan elemen tradisional dengan sentuhan modern. Saya ingin menunjukkan bahwa teknologi bisa membantu melestarikan budaya lokal, misalnya dengan membuat platform e-commerce untuk produk-produk UMKM desa atau promosi kerajinan melalui media sosial,” ujar Intan.
Kompetisi ini terbuka bagi siswa SMA/sederajat atau mahasiswa dari seluruh Indonesia. Pendaftaran dibagi menjadi dua gelombang, yaitu gelombang pertama pada 7–23 Agustus 2025 dan gelombang kedua pada 2 Agustus–9 September 2025. Proses seleksi yang ketat akhirnya menyaring karya-karya terbaik, termasuk poster milik Intan dan Hafidz, untuk melaju ke babak semifinal.
Setelah pengumuman semifinalis, seluruh peserta yang lolos akan mempersiapkan diri untuk tahap selanjutnya. Puncak acara, yaitu presentasi dan penghargaan, akan dilaksanakan pada tanggal 27 September 2025 di UGM. Intan dan Hafidz kini sedang mempersiapkan presentasi terbaik mereka untuk memperebutkan gelar juara dan membawa nama baik MAN 2 Bantul di kancah nasional.
Keberhasilan dua siswa MAN 2 Bantul ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi siswa lain untuk terus berprestasi dan berani menyuarakan gagasan-gagasan inovatif mereka. Prestasi ini juga memperkuat posisi MAN 2 Bantul sebagai lembaga pendidikan yang tidak hanya berfokus pada akademik, tetapi juga mendorong siswanya untuk menjadi agen perubahan yang peduli terhadap kemajuan bangsa. ™
