Bantul (MAN 2 Bantul) – Suasana pembelajaran Sosiologi di kelas X D Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Bantul pada Kamis (7/8/2025) pagi tampak dinamis dan interaktif. Seorang mahasiswa dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) memandu jalannya diskusi, sementara guru pamong mendampingi dengan saksama. Ini adalah potret dari pelaksanaan program Praktik Kependidikan (PK) yang memfasilitasi mahasiswa untuk belajar mengajar secara langsung di bawah bimbingan guru berpengalaman.
Dalam sesi yang membahas topik “Fungsi Sosiologi dalam Mengkaji Masyarakat” tersebut, mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Sosiologi UNY tidak dilepas sendiri. Ia didampingi oleh Sri Suhartun, guru Sosiologi di MAN 2 Bantul. Kolaborasi ini bertujuan untuk memastikan proses transfer ilmu kepada siswa berjalan optimal sekaligus menjadi ajang bagi mahasiswa untuk mengasah kompetensi pedagogiknya secara nyata.
Sri Suhartun menjelaskan bahwa perannya sebagai guru pamong tidak hanya sebatas mengawasi. “Kami berdiskusi intensif sebelum masuk kelas, mulai dari penyusunan modul ajar hingga pemilihan metode yang paling pas untuk anak-anak kelas X D.” ujarnya. Menurutnya, mahasiswa PK membawa semangat dan ide-ide segar, terutama dalam pemanfaatan teknologi dan media pembelajaran kreatif yang relevan dengan generasi Z.
“Pendampingan ini adalah proses belajar dua arah. Saya membagikan pengalaman praktis mengelola kelas, sementara mahasiswa membawa inovasi teoretis dari kampus. Tujuannya agar pembelajaran menjadi lebih bermakna dan menyenangkan bagi siswa.” tambah Sri Suhartun.
Selama pembelajaran, mahasiswa PK tampak percaya diri menggunakan pendekatan studi kasus. Ia mengajak siswa menganalisis video pendek yang menampilkan berbagai bentuk gejala sosial di masyarakat. Metode ini berhasil memantik partisipasi aktif siswa, yang dengan antusias mengemukakan pendapat dan bertanya.
Salah seorang siswi kelas X D, Dystra, mengaku menikmati model pembelajaran tersebut. “Kakak mahasiswanya seru, cara mengajarnya mudah dipahami. Kami jadi tidak bosan karena banyak diajak diskusi dan kerja kelompok.” ungkapnya.
Kepala MAN 2 Bantul, Nur Hasanah Rahmawati, menyambut positif sinergi antara madrasah dengan UNY. Ia menegaskan bahwa program PK merupakan jembatan krusial antara dunia akademik dan praktik kependidikan di lapangan.
“Kehadiran mahasiswa PK dari UNY sangat membantu kami. Mereka tidak hanya mengisi ruang kelas, tetapi juga membawa energi positif dan wawasan baru bagi ekosistem madrasah.” kata Nur Hasanah Rahmawati.
Program pendampingan ini akan terus berlanjut selama beberapa bulan ke depan. Diharapkan, melalui bimbingan yang terstruktur dari guru pamong, mahasiswa dapat menyerap pengalaman holistik, tidak hanya dalam mengajar, tetapi juga dalam memahami kultur sekolah dan mengembangkan kepribadian sebagai seorang pendidik profesional. (ss)