Bantul (MAN 2 Bantul) – Proses Penilaian Kinerja Kepala Madrasah (PKKM) kembali dilaksanakan di MAN 2 Bantul pada Kamis (20/11/25), dengan menghadirkan pengawas Kementerian Agama Kabupaten Bantul, Sumarna dan Heni Prilantari. Kegiatan yang berlangsung di Aula MAN 2 Bantul ini menjadi ajang evaluasi menyeluruh bagi kepala madrasah dalam menjalankan fungsi kepemimpinan, pengelolaan program, serta penguatan layanan pendidikan selama satu tahun terakhir.
PKKM merupakan instrumen strategis yang digunakan Kementerian Agama untuk mengukur kinerja kepala madrasah secara objektif dan terstandar. Penilaian ini mencakup berbagai aspek mulai dari perencanaan, pelaksanaan program, supervisi akademik, pengembangan profesi, hubungan sosial, hingga pencapaian target mutu madrasah.
Dalam sambutannya, Sumarna menegaskan bahwa PKKM bukan sekadar agenda tahunan, melainkan alat untuk melihat kemajuan madrasah dari tahun ke tahun. Ia menekankan bahwa penilaian tidak hanya melihat dokumen, tetapi juga bagaimana program yang dijalankan berdampak langsung bagi guru, siswa, dan lingkungan madrasah.
āPKKM ini adalah cermin perjalanan madrasah selama satu tahun. Kami ingin melihat apakah MAN 2 Bantul mengalami peningkatan layanan, peningkatan prestasi, dan peningkatan tata kelola sesuai standar yang telah ditetapkan.ā ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa hasil PKKM turut menjadi refleksi bagi tim pengawas apakah pendampingan yang selama ini dilakukan telah memberikan kontribusi terhadap penguatan manajemen madrasah.
Pada sesi evaluasi, Sumarna memberikan perhatian khusus terhadap kompetensi sosial kepala madrasah, terutama terkait penanganan kasus guru dan siswa. Menurutnya, kemampuan kepala madrasah dalam mengelola konflik menunjukkan kualitas kepemimpinan yang sesungguhnya.
āBagaimana kepala madrasah menangani kasus adalah indikator penting dalam PKKM. Kepala madrasah harus bisa mengambil keputusan yang adil, terukur, sesuai regulasi, tetapi tetap humanis.ā terang Sumarna.
Ia meminta penjelasan rinci mengenai beberapa kasus yang terjadi selama tahun 2025, termasuk bagaimana proses pendalaman informasi dilakukan, bagaimana koordinasi antarunit berjalan, serta bagaimana keputusan akhir ditetapkan dengan mempertimbangkan aspek pembinaan dan pendidikan.
Sumarna menekankan bahwa kepala madrasah harus memiliki kemampuan komunikasi efektif, empati, serta kemampuan menjembatani kepentingan berbagai pihak tanpa menimbulkan ketegangan dalam lingkungan madrasah.
Menanggapi hal tersebut, Kepala MAN 2 Bantul, Nur Hasanah Rahmawati, memaparkan sistem penanganan kasus yang telah berjalan di madrasah. Ia menjelaskan bahwa setiap kasus ditangani melalui tahapan yang jelas mulai dari identifikasi masalah, konsultasi dengan wali kelas dan guru BK, koordinasi dengan wakil kepala bidang terkait, hingga penetapan solusi yang mengedepankan pembinaan.
Nur Hasanah menegaskan bahwa madrasah selalu mengutamakan pendekatan humanis dan dialog terbuka ketika menyelesaikan permasalahan, baik yang melibatkan siswa maupun guru.
āKami percaya bahwa setiap permasalahan adalah peluang untuk memperbaiki. Prinsip kami adalah menyelesaikan masalah dengan hati, tanpa meninggalkan aturan. Pembinaan tetap menjadi orientasi utama.,ā ungkapnya.
Ia juga menunjukkan bukti fisik serta dokumentasi pendukung seperti berita acara penanganan kasus, rekomendasi tindak lanjut, dan lembar monitoring implementasi penyelesaian. Setelah melakukan telaah dan diskusi mendalam, Sumarna memberikan beberapa catatan konstruktif untuk penguatan kinerja kepala madrasah. Ia mengapresiasi kerapian dokumen, kelengkapan data, serta keseriusan madrasah dalam menjaga mutu layanan pendidikan.

Namun, ia mendorong agar MAN 2 Bantul terus meningkatkan sistem manajemen risiko, memperkuat komunikasi internal, serta memperluas dokumentasi yang dapat digunakan sebagai bukti perkembangan madrasah dari waktu ke waktu.
āMAN 2 Bantul sudah berada pada jalur yang baik. Tinggal ditingkatkan konsistensi dan inovasinya agar semakin responsif terhadap kebutuhan peserta didik dan masyarakat.ā tambahnya.
Kegiatan PKKM diakhiri dengan penyampaian rekomendasi dan harapan agar MAN 2 Bantul terus mengembangkan kepemimpinan yang profesional, humanis, dan berintegritas. Melalui evaluasi ini, madrasah diharapkan mampu memperkokoh tata kelola pendidikan, meningkatkan mutu layanan, serta menghadirkan lingkungan belajar yang aman dan kondusif.






