Sampah organik dari aktivitas sehari-hari menimbulkan permasalahan lingkungan yang cukup serius dan membutuhkan solusi pengelolaan yang berkelanjutan. MTsN 3 Bantul mengembangkan inovasi eco-enzyme sebagai pendekatan alternatif untuk mengurangi sampah organik, sekaligus mengintegrasikan pendidikan sains melalui pembelajaran berbasis proyek (Project-Based Learning/PjBL).
Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan PjBL dalam produksi eco-enzyme, meningkatkan kesadaran lingkungan siswa, serta mengembangkan kemampuan berpikir ilmiah dan kritis mereka. Hasil produksi eco-enzyme dapat dimanfaatkan sebagai pembersih alami, pupuk organik, penolak serangga, serta obat untuk iritasi kulit.
Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk menganalisis keterlibatan siswa dalam proses pembuatan eco-enzyme. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa berpartisipasi aktif dalam proses fermentasi, memperoleh pemahaman yang lebih mendalam terhadap konsep-konsep sains, serta menunjukkan peningkatan tanggung jawab terhadap lingkungan. Selain itu, distribusi hasil eco-enzyme kepada siswa dan keluarga mereka turut memperluas dampak positif proyek ini di luar lingkungan sekolah.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa integrasi PjBL dalam inovasi eco-enzyme tidak hanya memberikan solusi efektif bagi pengelolaan sampah organik, tetapi juga mendorong pembelajaran berbasis pengalaman yang menghubungkan teori dengan praktik. Pendekatan ini mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah, kolaborasi, dan inovasi, sekaligus menumbuhkan rasa tanggung jawab ekologis. Implementasi PjBL pada proyek eco-enzyme ini dapat menjadi model bagi lembaga pendidikan lain yang ingin menggabungkan upaya keberlanjutan lingkungan dengan pembelajaran sains yang bermakna dan interaktif.
Selengkapnya di:
