Bantul (MAN 2 Bantul) – MAN 2 Bantul kembali menjadi tempat praktik kependidikan (PK) bagi mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. Tahun ini, satu mahasiswa dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) jurusan Pendidikan Bahasa Inggris turut melaksanakan praktik kependidikan di sekolah ini. Dia adalah Lutvi Luviana, mahasiswa semester 7, yang menjalani PK di MAN 2 Bantul sejak bulan Juli hingga September 2025.
Selama masa PK, Lutvi mengikuti rangkaian kegiatan yang dimulai dari observasi kelas, dilanjutkan dengan praktik mengajar melalui team teaching bersama guru pamong, dan akhirnya praktik mengajar mandiri. Proses ini dirancang untuk membekali mahasiswa dengan pengalaman nyata dalam dunia pendidikan, sekaligus memperkenalkan dinamika pembelajaran di lingkungan sekolah menengah.
Dalam kegiatan mengajarnya, di ruang kelas MAN 2 Bantul pada Senin (4/8/2025) Lutvi menunjukkan inisiatif dan kreativitas tinggi. Saat mulai mengajar mandiri, ia memanfaatkan berbagai media pembelajaran inovatif, seperti Kahoot dan Wordwall, yang membuat suasana kelas menjadi lebih interaktif dan menyenangkan. Media berbasis teknologi ini tidak hanya menarik perhatian siswa, tetapi juga mendorong keterlibatan aktif mereka dalam proses pembelajaran.
Guru Bahasa Inggris MAN 2 Bantul, Aprilia Rahman yang menjadi pembimbing Lutvi selama PK, mengapresiasi pendekatan yang digunakan. āSiswa jadi lebih semangat dan antusias saat pembelajaran menggunakan media seperti Kahoot. Ini memberi warna baru dalam proses belajar mengajar,ā ungkapnya.
Salah satu siswa kelas XII, Dimas, mengaku senang dengan cara mengajar Lutvi. āBelajarnya jadi lebih seru. Sekarang bisa main kuis di Kahoot. Jadi lebih semangat,ā katanya antusias.
Kepala MAN 2 Bantul juga menyambut baik kehadiran mahasiswa PK dari UNY. Ia berharap kegiatan ini menjadi bentuk sinergi antara dunia kampus dan sekolah, serta menjadi ajang bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan.
Melalui praktik kependidikan ini, Lutvi Luviana tidak hanya memperluas pengalamannya sebagai calon guru, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap proses pembelajaran di MAN 2 Bantul. Kehadirannya menjadi bukti bahwa kolaborasi antara institusi pendidikan tinggi dan sekolah menengah dapat menciptakan suasana belajar yang lebih dinamis, kreatif, dan inspiratif. (AR)