MAN 2 Bantul Ikuti MYSCOM, Dua Kelompok Siswa Presentasikan Riset Transformasi Digital dan Ekoteologi

Bantul (MAN 2 Bantul) – Madrasah Aliyah Negeri 2 Bantul kembali menunjukkan komitmennya dalam pengembangan budaya riset dengan berpartisipasi dalam Madrasah Young Scientist Competition (MYSCOM) tahun 2025. Pada tahap presentasi karya ilmiah yang dilaksanakan secara daring (online) pada Rabu, MAN 2 Bantul mengirimkan dua kelompok riset siswa dari bidang yang berbeda.

Kelompok 1 dari bidang Transformasi Digital mendapat kesempatan tampil pertama (nomor urut 1) pada sesi pagi pukul 08.00–08.30 WIB. Kelompok ini terdiri atas Daffa Aufa Musyaffa sebagai ketua, dengan anggota Evelyn Khairunnisa Luthfiyah Arifin dan Mutia Aminati Nurkhasanah.

Dalam presentasinya, kelompok ini memaparkan riset berjudul ā€œARABICA: Rancang Bangun Aplikasi Pembelajaran Bahasa Adaptif Menggunakan Metode Spaced Repetition untuk Pelajar Madrasah.ā€ Riset tersebut berfokus pada pengembangan aplikasi pembelajaran bahasa Arab berbasis teknologi digital yang adaptif, dengan menerapkan metode spaced repetition untuk meningkatkan retensi kosakata dan pemahaman siswa. Para siswa menjelaskan latar belakang permasalahan pembelajaran bahasa Arab di madrasah, konsep kerja aplikasi, fitur utama, serta manfaat ARABICA sebagai media pembelajaran inovatif yang relevan dengan kebutuhan peserta didik.

Sementara itu, Kelompok 2 dari bidang Ekoteologi tampil pada urutan nomor 28, dalam sesi siang pukul 14.30–15.00 WIB. Kelompok ini diketuai oleh Achmad Faizin Firdaus, dengan anggota Diah Ayu Rahmatiya Anjani dan Irfan Rusdianto.

Kelompok ini mengusung riset berjudul ā€œECO–MBG SYSTEM: Transformasi Food Waste Program MBG Menjadi POC, Kompos, Magggot, dan Sabun Eco-Enzyme.ā€ Penelitian ini mengintegrasikan sains lingkungan dengan nilai-nilai keislaman melalui pendekatan ekoteologi. Riset menyoroti permasalahan meningkatnya food waste dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan menawarkan solusi inovatif berupa pengolahan limbah organik menjadi POC, Kompos, Maggot, dan Sabun Eco-Enzyme. Dalam presentasi, siswa juga menegaskan nilai Islam tentang khalifah fil ardh, larangan israf, serta tanggung jawab menjaga lingkungan sebagai bagian dari ibadah sosial.

Secara umum, seluruh rangkaian presentasi berjalan lancar dan tertib. Meski demikian, para siswa mengaku sempat merasa grogi, mengingat ini merupakan pengalaman pertama mereka mengikuti presentasi riset dalam ajang kompetisi ilmiah tingkat nasional secara daring.

Keikutsertaan MAN 2 Bantul dalam MYSCOM menjadi bukti nyata komitmen madrasah dalam menumbuhkan budaya riset, inovasi, dan integrasi keilmuan di kalangan peserta didik. Diharapkan, pengalaman ini dapat memotivasi siswa untuk terus berkarya, berani berkompetisi, serta mengembangkan penelitian yang bermanfaat bagi pendidikan, masyarakat, dan lingkungan. (pjl)

Share ke sosial media
Tags:

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by
Scroll to Top