MAN 2 Bantul Ikuti Konsinyering PLP Semester Ganjil 2025/2026 Bersama UIN Sunan Kalijaga dan 84 Mitra

Bantul (MAN 2 Bantul) – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Bantul turut serta dalam kegiatan Konsinyering Pengelola, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), dan Mitra Pengenalan Lapangan Pendidikan (PLP) Semester Ganjil Tahun Akademik 2025/2026 yang diselenggarakan oleh Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta pada Rabu (3/9/2025). Acara ini digelar secara daring melalui Zoom Meeting dan diikuti oleh 84 instansi mitra, meliputi madrasah, sekolah, hingga lembaga pemerintah.

Kegiatan konsinyering bertujuan memperkuat koordinasi antara kampus, pengelola PLP, dosen pembimbing lapangan, dan mitra praktik mahasiswa. PLP merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Sunan Kalijaga yang berorientasi pada pengenalan dunia kerja kependidikan secara langsung.

Dalam sambutannya, Dekan FITK Prof. Dr. Sigit Purnama, M.Pd. menegaskan pentingnya sinergi antara kampus dan mitra. “Mahasiswa tidak hanya belajar teori di kelas, tetapi juga perlu mengalami praktik riil di lapangan. Konsinyering ini memastikan semua pihak memiliki pemahaman yang sama, sehingga pelaksanaan PLP berjalan sesuai aturan dan menghasilkan pengalaman bermakna bagi mahasiswa,” ungkapnya.

Sebagai salah satu mitra strategis, MAN 2 Bantul menyatakan kesiapannya menerima mahasiswa PLP tahun ini. Sebanyak lima mahasiswa dari jurusan Manajemen Pendidikan Islam (MPI) akan melaksanakan praktik mulai Senin, 8 September 2025. Penyerahan mahasiswa akan dilakukan secara serentak ke instansi mitra masing-masing, termasuk ke MAN 2 Bantul.

Kepala MAN 2 Bantul, Nur Hasanah Rahmawati menegaskan komitmen madrasah untuk mendukung penuh pelaksanaan PLP. “Kami berharap para mahasiswa dapat beradaptasi dengan kultur madrasah serta mengembangkan keterampilan manajerial maupun pedagogis. PLP bukan hanya untuk belajar, tetapi juga untuk memberi manfaat nyata bagi madrasah,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Laboratorium Pendidikan FITK, Inggit Dyaning Wijayanti, M.Pd., menekankan beberapa hal teknis terkait penerjunan mahasiswa, antara lain pembagian tugas DPL, kode etik mahasiswa, prosedur pelaporan, hingga evaluasi kegiatan.

Konsinyering ini juga menyoroti tantangan di lapangan, seperti perbedaan kultur lembaga, manajemen pembelajaran, hingga kebijakan internal madrasah/sekolah. Dengan adanya forum koordinasi ini, diharapkan semua pihak memiliki persepsi yang sama, sehingga pembimbingan mahasiswa berjalan lancar.

Kegiatan konsinyering PLP UIN Sunan Kalijaga kali ini melibatkan 84 instansi mitra, mulai dari MAN 1 Yogyakarta, MAN 2 Yogyakarta, MAN 3 Bantul, sejumlah SMA negeri dan swasta di DIY, hingga lembaga pemerintah seperti Kementerian Agama DIY, Dikpora, dan LPMP. Partisipasi luas tersebut menegaskan bahwa PLP merupakan program penting yang mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak.

Pelaksanaan PLP di MAN 2 Bantul nantinya akan berlangsung selama beberapa bulan. Mahasiswa akan dilibatkan dalam aktivitas seperti observasi manajemen madrasah, membantu administrasi, menyusun program kerja, hingga mendukung kegiatan pembelajaran di kelas. Hasil dari praktik ini akan menjadi bagian dari penilaian akademik sekaligus bekal keterampilan sebelum mereka terjun ke dunia kerja.

“Semoga mahasiswa yang diterjunkan ke MAN 2 Bantul mampu memberikan kontribusi positif sekaligus memperoleh pengalaman nyata yang memperkaya wawasan akademik maupun keterampilan praktis mereka,” pungkas perwakilan UIN Sunan Kalijaga.

Dengan terselenggaranya konsinyering ini, MAN 2 Bantul bersama UIN Sunan Kalijaga dan mitra lainnya semakin optimis bahwa PLP Semester Ganjil 2025/2026 dapat berjalan lancar, terarah, dan bermanfaat ganda, baik bagi mahasiswa maupun lembaga pendidikan tempat mereka berpraktik. (ftr)

Share ke sosial media
Tags:

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by
Scroll to Top