MAN 2 Bantul Gaungkan Semangat Zero Waste Zero Worry di Ajang KOMPRESMATA PKM DIY 2025

Bantul (MAN 2 Bantul) – Inovasi ramah lingkungan kembali ditunjukkan oleh siswa MAN 2 Bantul. Dalam ajang Kompetisi Riset Madrasah Yogyakarta (KOMPRESMATA) yang menjadi bagian dari Pekan Kompetisi Madrasah (PKM) DIY 2025, tim riset MAN 2 Bantul sukses menembus babak final dengan karya ilmiah bertema lingkungan berjudul “Inovasi Pengelolaan Food Waste Program MBG di Madrasah Menuju Zero Waste Zero Worry.”

Babak final kompetisi berlangsung di MAN 2 Kulonprogo, Selasa (14/10/2025), dan diikuti oleh 15 MTs dan 15 MA se-DIY. Setiap madrasah menampilkan hasil riset unggulan dalam tiga bidang utama, yaitu Ekoteologi Islam, Sustainable Development Goals (SDGs), dan Transformasi Digital untuk Pembangunan Nasional (TDPN). Dari masing-masing bidang, hanya lima judul terbaik yang berhak melaju ke final — termasuk karya dari MAN 2 Bantul.

Tim peneliti MAN 2 Bantul terdiri atas Achmad Faizin Firdaus (ketua) dan Irfan Rusdianto (anggota) di bawah bimbingan Puji Lestari, guru Kimia MAN 2 Bantul. Mereka berhasil mengembangkan sistem pengelolaan sisa makanan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi produk bermanfaat seperti pupuk organik cair (POC), kompos padat, dan pakan alami untuk ikan lele serta unggas.

Melalui penerapan teknologi sederhana seperti losida (lodong sisa dapur), ember tumpuk, dan biopori, tim ini menghadirkan solusi ekologis yang menyatukan sains dan nilai keislaman. Konsep “Zero Waste Zero Worry” menjadi semangat utama penelitian, menggugah kesadaran bahwa setiap sisa makanan dapat menjadi berkah jika dikelola dengan ilmu dan iman.

Dalam pameran hasil riset di MAN 2 Kulonprogo, stan MAN 2 Bantul menjadi salah satu yang paling ramai dikunjungi. Para siswa menampilkan proses fermentasi, hasil POC, serta peran larva Black Soldier Fly (BSF) atau maggot sebagai pakan ikan lele. Penjelasan mereka yang runtut dan argumentatif mendapat apresiasi dari dewan juri, karena mampu memadukan sains, spiritualitas Islam, dan kepedulian terhadap lingkungan.

Menurut pembimbing, Puji Lestari, kegiatan riset ini bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga media pembentukan karakter dan spiritualitas siswa.

“Siswa belajar bahwa menjaga bumi adalah bagian dari keimanan. Islam melarang sikap mubazir sebagaimana disebut dalam QS. Al-Isra’ ayat 27, dan melalui riset ini mereka membuktikan bahwa prinsip tersebut dapat diterapkan secara ilmiah dan berkelanjutan,” ungkapnya.

Karya inovatif ini sejalan dengan SDGs poin ke-12 tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, sekaligus memperkuat posisi MAN 2 Bantul sebagai madrasah riset berwawasan lingkungan, kreatif, dan berkarakter.

Kepala MAN 2 Bantul, Nur Hasanah Rahmawati, turut memberikan apresiasi atas capaian tersebut. Ia menilai bahwa kegiatan riset lingkungan seperti ini merupakan wujud nyata dari penerapan visi madrasah “Mutiara Berkarakter” yang menekankan keseimbangan antara kecerdasan intelektual, spiritual, dan kepedulian sosial.

“Saya sangat bangga dengan kreativitas dan kepedulian siswa kami terhadap isu lingkungan. Riset ini menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan bisa menjadi sarana ibadah jika diarahkan untuk kemaslahatan alam dan manusia,” tutur Nur Hasanah.
“Melalui riset seperti ini, kami ingin menanamkan kesadaran bahwa menjaga kebersihan dan keberlanjutan lingkungan adalah bagian dari tanggung jawab iman dan ilmu,” tambahnya.

Melalui partisipasinya di ajang KOMPRESMATA PKM DIY 2025, MAN 2 Bantul kembali menegaskan komitmennya dalam mencetak generasi ilmiah madrasah yang berpikir kritis, bertindak ekologis, dan berjiwa religius.

Share ke sosial media
Tags:

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by
Scroll to Top