Bantul (MAN 2 Bantul) – Pagi itu, Jumat (8/8/25) udara di MAN 2 Bantul tak hanya terasa sejuk, tapi juga sarat energi baru. Usai melantunkan doa dalam sholat Dhuha berjamaah, para siswa kelas X tak langsung pulang atau rehat. Sebaliknya, mereka melangkah mantap menuju ruang otomotif untuk mengikuti agenda penting: Sosialisasi Program Prodistik dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Tepat pukul 07.30 WIB, ruang itu disulap menjadi arena perjumpaan antara semangat muda dan dunia teknologi masa depan. Para pemateri dari ITS hadir untuk memperkenalkan Prodistik—sebuah program unggulan pelatihan teknologi informasi dan komunikasi yang telah membekali ribuan siswa di seluruh Indonesia dengan keterampilan digital terkini.
Bagi MAN 2 Bantul, momen ini bukan sekadar kunjungan atau pelatihan biasa, melainkan awal dari transformasi besar dalam mencetak generasi madrasah yang melek teknologi dan siap bersaing di panggung global. Kepala MAN 2 Bantul, Nur Hasanah Rahmawati, membuka acara dengan pidato penuh inspirasi. “Kita tidak bisa menutup mata bahwa masa depan ada di tangan generasi digital. Di madrasah ini, kami ingin anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang saleh, cerdas, dan melek teknologi. Program ini adalah peluang emas—dan kami bangga bisa menjadi bagian darinya,” tegasnya menyambut tepuk tangan para peserta.
Para siswa menyimak dengan antusias. Mata mereka berbinar saat pemateri memaparkan tentang pemrograman, desain grafis, hingga jaringan komputer. Bahkan beberapa siswa langsung tertarik mendalami lebih lanjut dan bertanya aktif dalam sesi diskusi. Lebih dari sekedar transfer ilmu, kegiatan ini menjadi jembatan antara dunia sekolah dan dunia industri digital.
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, MAN 2 Bantul terus membuktikan bahwa madrasah bukan tempat yang tertinggal zaman—melainkan tempat lahirnya inovator-inovator masa depan yang dicabut kuat pada nilai-nilai spiritual. Dengan semangat “Madrasah Teknopreneur Terampil Berkarakter”, MAN 2 Bantul tak henti-hentinya berinovasi, memastikan setiap siswanya siap melangkah tidak hanya dalam iman, tetapi juga dalam pengetahuan dan keterampilan yang relevan di era digital. (Rys)
