Bantul (MAN 2 Bantul) — Suasana hening dan penuh khidmat menyelimuti kegiatan Pengajian Keluarga Besar MAN 2 Bantul yang diselenggarakan pada Sabtu (19/7/2025) di Omah Kampung, Bakalan, Pendowoharjo, Sewon, Bantul. Bertemakan “Menghidupkan Nilai-nilai Islam dalam Kehidupan Keluarga dan Pendidikan” pengajian menghadirkan penceramah utama KH. Burhanudin dari Pondok Pesantren Al-Muawwanah, Ponggok, Trimulyo, Jetis, Bantul.
Dalam ceramahnya, KH. Burhanudin mengupas tentang urgensi ketulusan niat dalam menjalani kehidupan, baik di rumah tangga maupun dalam dunia pendidikan. Ia membuka tausiyah dengan sindiran halus tentang makna kebakhilan dalam perspektif Islam.
“Orang yang bakhil itu bukan hanya yang pelit harta, tetapi juga yang ketika disebut nama Rasulullah, dia enggan bershalawat. Itulah bentuk kebakhilan hati,” ujar beliau tegas, sembari mengajak seluruh hadirin bershalawat bersama.
Menurut KH. Burhanudin, hidup di dunia tidak bisa hanya bergantung pada materi. Harta hanyalah alat, bukan tujuan. Yang menjadi bekal sejati manusia adalah amal.
“Di dunia kita memakai harta. Tapi di akhirat nanti, yang dipakai adalah amal. Maka gunakan harta untuk amal, bukan sebaliknya,” nasihat beliau.
Beliau juga mengingatkan pentingnya membenahi niat dalam setiap aktivitas, termasuk dalam mendidik anak dan bekerja di madrasah. Menurutnya, niat yang salah akan membuat amal kehilangan nilai di sisi Allah.
“Jika kita berniat hanya untuk dunia, maka kita hanya dapat dunia. Tapi jika kita berniat akhirat, insyaAllah kita akan dapat keduanya: dunia dan akhirat,” katanya disambut anggukan jamaah.
Ceramah disampaikan dengan gaya khas KH. Burhanudin yang penuh kelembutan namun mengena. Beliau tak hanya menyentuh aspek teologis, tetapi juga menyisipkan nilai-nilai praktis yang relevan dengan kehidupan keluarga dan peran pendidik di zaman sekarang.
Melalui pengajian ini, keluarga besar MAN 2 Bantul diajak untuk merenungi kembali arah hidup, memperkuat keikhlasan, serta memperbaiki relasi spiritual dalam keluarga dan lingkungan kerja. Ceramah ditutup dengan doa bersama, membasuh hati dan menyemai semangat untuk terus meneladani ajaran Rasulullah dalam keseharian. (try)


