Banyuwangi (MAN 2 Bantul) – Suasana penuh keakraban dan semangat belajar mewarnai kegiatan silaturahmi sekaligus studi tiru yang dilakukan rombongan kepala madrasah dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di MAN 1 Banyuwangi pada Sabtu (27/9/25). Kegiatan tersebut berlangsung di aula utama MAN 1 Banyuwangi dengan diikuti oleh 25 Kepala Madrasah Aliyah Negeri beserta perwakilan madrasah swasta, 35 Kepala MTs, serta 21 Kepala MI. Kehadiran mereka didampingi pula oleh pejabat Kanwil Kemenag DIY serta para Kasi Dikmad dari kabupaten dan kota se-DIY.
Tujuan utama kunjungan ini adalah melakukan benchmarking terhadap berbagai keunggulan MAN 1 Banyuwangi yang telah dikenal luas sebagai salah satu madrasah unggul di Jawa Timur. Selain untuk mempererat silaturahmi antar madrasah, kegiatan ini juga menjadi wahana bertukar gagasan, pengalaman, serta strategi pengelolaan lembaga pendidikan Islam agar lebih maju dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
Kepala MAN 1 Banyuwangi, Sugeng Maryono dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kunjungan rombongan dari DIY. Ia mengenalkan secara singkat potensi daerah dan budaya Banyuwangi yang kaya serta sarat nilai kearifan lokal. Lebih lanjut, ia juga menegaskan keunikan MAN 1 Banyuwangi yang siap menerima peserta didik non-muslim, sebagai wujud nyata implementasi moderasi beragama di lingkungan madrasah. “Kami ingin menunjukkan bahwa madrasah adalah rumah bersama untuk belajar, berkembang, dan berprestasi tanpa melihat latar belakang agama.” tegasnya.
Selain itu, Kepala MAN 1 Banyuwangi juga memaparkan berbagai prestasi madrasah yang membanggakan, baik dalam bidang akademik maupun non-akademik, termasuk inovasi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah mengantarkan madrasah ini menjadi salah satu rujukan nasional.
Kepala MAN 2 Bantul, Nur Hasanah Rahmawati, yang mewakili rombongan menyatakan kekagumannya atas capaian MAN 1 Banyuwangi. “Kami akan belajar banyak dari prestasi dan keunggulan MAN 1 Banyuwangi, khususnya di bidang iptek. Harapannya, pengalaman ini bisa kami terapkan di madrasah kami masing-masing di DIY.” ungkapnya.
Kegiatan silaturahmi dan studi tiru ini diakhiri dengan dialog interaktif serta penyerahan cenderamata sebagai simbol persahabatan dan komitmen bersama untuk memajukan pendidikan madrasah di Indonesia. (nhr)