Bantul (MAN 2 Bantul) — Kepala MAN 2 Bantul, Nur Hasanah Rahmawati, menghadiri kegiatan Seminar “Manajemen Branding Madrasah: Membangun Identitas dan Citra Pendidikan yang Kuat” sekaligus Sosialisasi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Universitas Alma Ata, yang diselenggarakan di Universitas Alma Ata Yogyakarta pada Selasa (4/11/2025).
Kegiatan seminar ini menghadirkan narasumber Elisa Jayanti Lestari, Dosen Program Studi Manajemen Universitas Alma Ata, yang menyampaikan materi bertema “Membangun Identitas dan Citra Pendidikan yang Kuat.” Dalam paparannya, Elisa menjelaskan bahwa branding madrasah menjadi aspek penting dalam memperkuat daya saing lembaga pendidikan di era digital saat ini.
Menurutnya, pembangunan citra lembaga pendidikan tidak dapat dilakukan secara instan, tetapi merupakan hasil proses panjang sejak madrasah berdiri. “Prestasi siswa, keberhasilan alumni, hingga kerja sama strategis dengan berbagai mitra merupakan bentuk nyata dari kekuatan branding madrasah.” ujarnya.
Dalam materi yang dibawakan, Elisa memaparkan sejumlah wilayah pembahasan utama, antara lain:
-
Konsep dasar branding madrasah, dampak, serta strategi penguatan citra lembaga;
-
Corong strategi branding (funnel marketing) yang meliputi tahapan kesadaran, pertimbangan, dan aksi calon siswa;
-
Strategi STP (Segmentasi, Targeting, Positioning) untuk menentukan sasaran branding yang tepat;
-
Pemanfaatan media sosial dan digital marketing dalam membangun awareness dan engagement;
-
Penerapan SEO (Search Engine Optimization) agar nama madrasah mudah ditemukan dalam pencarian digital.
Elisa menekankan pentingnya branding berbasis digital sebagai langkah adaptif terhadap perubahan zaman. Media sosial seperti Instagram dan TikTok menjadi wadah efektif untuk menjangkau generasi muda, sedangkan Facebook bisa difokuskan untuk menjalin komunikasi dengan para orang tua calon siswa. “Konten yang inspiratif, interaktif, dan ringan dapat menjadi jembatan membangun kedekatan dengan publik.” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa branding madrasah harus memperhatikan identitas visual seperti logo, warna, dan almamater, karena elemen-elemen tersebut mencerminkan nilai dan karakter lembaga. Selain itu, visi, misi, serta komunikasi madrasah dengan orang tua turut berperan penting dalam membangun reputasi dan kepercayaan publik.
Lebih lanjut, Elisa menguraikan bahwa strategi branding sekolah yang kuat berdampak pada meningkatnya daya saing, loyalitas, kepercayaan masyarakat, serta kemitraan strategis dengan berbagai pihak, baik dunia usaha maupun perguruan tinggi.
Kepala MAN 2 Bantul, Nur Hasanah Rahmawati, menyambut positif kegiatan ini. Menurutnya, seminar tersebut memberikan wawasan baru tentang bagaimana madrasah dapat memperkuat citra dan identitas melalui strategi branding yang tepat. “Madrasah kini harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan digital. Branding yang kuat bukan hanya tentang tampilan visual, tetapi juga tentang pelayanan, prestasi, dan nilai-nilai yang dipegang teguh oleh lembaga.” ungkapnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan madrasah-madrasah, termasuk MAN 2 Bantul, dapat semakin berdaya dalam membangun citra positif di mata masyarakat dan menjadi pilihan utama dalam dunia pendidikan berbasis karakter dan prestasi.






