Bantul (MAN 2 Bantul) – Semangat dan kerja keras siswa-siswi Bantul membuahkan hasil manis. Sebanyak 8 siswa berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan diterima di berbagai perguruan tinggi negeri terkemuka melalui jalur seleksi mandiri. Lima di antaranya berhasil lolos Seleksi Mandiri Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) 2025, sementara empat lainnya sukses menembus Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) 2025. Keberhasilan ini tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi para siswa, tetapi juga mengangkat nama baik sekolah dan keluarga, serta membuktikan potensi besar generasi muda Bantul dalam meraih pendidikan tinggi.
Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa dengan persiapan matang, ketekunan, dan strategi yang tepat, impian untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi favorit bukanlah hal yang mustahil. Proses seleksi masuk perguruan tinggi, baik melalui jalur mandiri maupun UM-PTKIN, dikenal memiliki tingkat persaingan yang ketat. Oleh karena itu, capaian kesembilan siswa ini patut diacungi jempol. Mereka telah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam belajar dan mempersiapkan diri menghadapi berbagai tes yang menantang.
Lima siswa yang berhasil menembus Seleksi Mandiri UNY 2025 adalah Aditiya Putra Pratama, Muhammad Rizki Arroyan Fikri, Muhammad Rizki Pratama, Muhammad Wildan Khoirudin, dan Nazhif Faiz Taufiqurrahman. Masing-masing dari mereka berhasil mengamankan kursi di program studi impian mereka.
Aditiya Putra Pratama berhasil diterima di Program Studi Akuntansi (S1). Keputusan Aditiya memilih Akuntansi menunjukkan minatnya yang kuat pada dunia keuangan dan bisnis, sebuah bidang yang menjanjikan prospek karir cerah di masa depan. Ketelitian dan kemampuan analisis yang ia miliki akan menjadi modal berharga dalam menempuh studi ini.
Selanjutnya, Muhammad Rizki Arroyan Fikri akan menimba ilmu di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (S1). Pilihannya mencerminkan panggilan jiwa untuk mendidik dan membentuk generasi penerus bangsa. Peran guru sangat vital dalam mencetak sumber daya manusia unggul, dan Rizki Arroyan siap mengemban tanggung jawab mulia tersebut.
Sementara itu, Muhammad Rizki Pratama berhasil diterima di Program Studi Pendidikan Seni Rupa (S1). Bakat seni yang telah ia asah selama ini kini akan mendapatkan wadah yang tepat untuk berkembang di UNY. Pendidikan Seni Rupa tidak hanya mengasah kemampuan teknis, tetapi juga kreativitas dan inovasi yang sangat dibutuhkan di era modern.
Yang menarik, Muhammad Wildan Khoirudin berhasil diterima di dua jalur seleksi. Selain berhasil menembus UNY melalui Program Studi Desain Komunikasi Visual (S1), ia juga lolos UM-PTKIN. Pilihannya pada Desain Komunikasi Visual menunjukkan ketertarikannya pada bidang kreatif yang dinamis, di mana ia dapat menyalurkan ide-ide inovatif melalui visualisasi yang menarik.
Terakhir, Nazhif Faiz Taufiqurrahman sukses diterima di Program Studi Manajemen (S1). Dengan lulusnya Nazhif di program studi ini, diharapkan ia dapat mengembangkan kemampuan kepemimpinan dan strategi bisnis yang akan sangat berguna di dunia kerja nantinya. Manajemen merupakan fondasi penting dalam berbagai sektor industri, dan Nazhif memiliki peluang besar untuk berkontribusi di sana.
Siswa lainnya sukses menembus UM-PTKIN 2025, yang membuka pintu bagi mereka untuk belajar di universitas-universitas Islam terkemuka. Mereka adalah Alfin Ummi Khasanah, Divah Oktavia Ramadhani, Dafa Hadi Nugroho, dan Muhammad Wildan Khoirudin (yang juga lulus UNY).
Alfin Ummi Khasanah berhasil diterima di Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (S1) UIN Raden Mas Said Surakarta. Pilihan ini menunjukkan minatnya dalam bidang dakwah dan penyebaran informasi melalui media komunikasi modern. Program studi ini akan membekalinya dengan keterampilan berbicara di depan umum, menulis, dan memahami dinamika media massa dari perspektif Islam.
Sementara itu, Muhammad Wildan Khoirudin kembali menunjukkan kehebatannya dengan diterima di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (S1) UIN Raden Mas Said Surakarta. Keberhasilan di dua jalur seleksi berbeda ini membuktikan kecerdasannya dan kemampuannya dalam berbagai bidang ilmu. Pendidikan Bahasa Inggris akan membukakan gerbang kesempatan di kancah internasional, mengingat pentingnya bahasa Inggris sebagai bahasa global.
Divah Oktavia Ramadhani akan melanjutkan studinya di Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam (S1) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Program studi ini fokus pada pemberdayaan masyarakat berdasarkan nilai-nilai Islam, sebuah bidang yang sangat relevan dengan kebutuhan sosial saat ini. Divah diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang positif di tengah masyarakat.
Terakhir, Dafa Hadi Nugroho berhasil diterima di Program Studi Studi Agama-Agama (S1) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Pilihan ini mencerminkan ketertarikannya pada pemahaman interaksi antaragama dan pentingnya toleransi dalam masyarakat plural. Studi Agama-Agama akan membekalinya dengan wawasan yang luas mengenai berbagai keyakinan dan praktik keagamaan di dunia.
Keberhasilan kesembilan siswa ini adalah buah dari dukungan penuh dari orang tua, bimbingan para guru, serta kerja keras dan ketekunan mereka sendiri. Semoga capaian ini menjadi inspirasi bagi siswa-siswi lainnya untuk terus berjuang meraih cita-cita pendidikan tinggi. Selamat kepada para siswa yang telah diterima, semoga sukses dalam menempuh pendidikan di perguruan tinggi impian! ™