Bantul (MAN 2 Bantul) — MAN 2 Bantul menggelar kegiatan Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (MATSAMA) bagi peserta didik baru tahun ajaran 2025/2026 selama empat hari, mulai tanggal 14 hingga 17 Juli 2025. Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam proses pengenalan lingkungan madrasah serta pembentukan karakter awal bagi siswa baru. Salah satu kegiatan dalam rangkaian MATSAMA tahun ini adalah penyuluhan hukum yang menghadirkan narasumber dari Kejaksaan Negeri Bantul. Program Kegiatan Jaksa Masuk Sekolah (JMS) menghadirkan narasumber Heni, S.H. Jaksa Fungsional pada Kejaksaan Negeri Bantul.
Sesi penyuluhan hukum yang dilaksanakan pada Selasa (15/7/25) dihadiri langsung oleh perwakilan dari Kejaksaan Negeri Bantul yang memberikan materi secara interaktif kepada lebih dari 165 peserta didik baru kelas X.
Dalam pemaparannya, Heni, S.H. menjelaskan bahwa penanaman nilai-nilai hukum sejak usia remaja sangat penting agar generasi muda tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga bijak dalam bersikap dan berperilaku. “Saat ini, banyak kasus kenakalan remaja yang melibatkan pelanggaran hukum, mulai dari bullying, perundungan siber, tawuran, hingga penyalahgunaan narkoba. Oleh karena itu, siswa perlu dibekali pemahaman hukum sejak dini agar mereka dapat membedakan mana yang benar dan salah serta memahami konsekuensi hukum dari setiap tindakan.” jelasnya di hadapan para siswa.
Beliau juga menekankan pentingnya menjauhi tindakan kekerasan verbal dan fisik, serta mengajak para siswa untuk aktif membangun lingkungan madrasah yang aman, ramah, dan kondusif bagi proses belajar. “Sadar hukum bukan hanya milik orang dewasa. Kalian sebagai pelajar juga punya tanggung jawab moral dan sosial untuk menjaga perilaku.” tegasnya.
Kegiatan ini disambut antusias oleh siswa baru, yang terlihat aktif bertanya dan berdiskusi selama sesi berlangsung. Salah satu siswa, menyampaikan bahwa kegiatan ini membuka wawasan baru. “Saya jadi tahu bahwa hal-hal kecil yang selama ini dianggap biasa, seperti membully teman atau menyebarkan hoaks di media sosial, ternyata bisa berdampak hukum.” ungkap Nisa.
Ini adalah langkah strategis untuk membekali siswa dengan nilai-nilai hukum dan integritas sejak awal. Madrasah ingin mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademis, tapi juga kuat dalam karakter dan moralitas.
Kejaksaan Negeri Bantul menjelaskan bahwa penyuluhan hukum oleh kejaksaan merupakan program baru yaitu Jaksa Masuk Sekolah (JMS) yang diharapkan bisa menjadi agenda rutin setiap tahun. “Kami melihat bahwa aspek pembinaan karakter dan kesadaran hukum perlu diperkuat. Kolaborasi dengan lembaga hukum seperti Kejaksaan Agung dengan madrasah adalah salah satu bentuk nyata dari pendidikan karakter berbasis madrasah.” katanya.
Dengan berakhirnya kegiatan MATSAMA, para siswa diharapkan mampu menyesuaikan diri dengan kehidupan di madrasah, menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman, kedisiplinan, serta berperilaku sesuai norma yang berlaku. Kegiatan ini juga menjadi bukti bahwa MAN 2 Bantul terus berinovasi dalam menghadirkan pendidikan yang menyentuh seluruh aspek kehidupan siswa, tidak hanya di bangku kelas, tetapi juga dalam kehidupan bermasyarakat. (wahyu)
Mantap