Inovatif! Tim 3R MAN 2 Bantul Manfaatkan Limbah Plastik untuk Hijaukan Madrasah

Bantul (MAN 2 Bantul) – Nuansa kebersamaan dan kreativitas terlihat nyata di MAN 2 Bantul pada Senin pagi (8/9/25). Sejumlah guru yang tergabung dalam Tim Manajemen Limbah Berkelanjutan (Reduce, Reuse, Recycle) tengah sibuk mengolah galon air minum bekas menjadi pot tanaman yang berguna sekaligus menarik. Kegiatan ini menjadi bagian penting dari upaya madrasah dalam mempersiapkan diri menuju predikat Sekolah Adiwiyata tingkat nasional.

Puluhan galon bekas yang sebelumnya dianggap sampah plastik dipotong, dibentuk ulang, dan dibersihkan dengan teliti. Bagian bawahnya dijadikan wadah pot utama, sedangkan bagian atas tetap dimanfaatkan untuk keperluan lain. Nantinya, pot-pot tersebut akan diisi media tanam untuk menumbuhkan beragam tanaman hias dan lidah buaya.

Gotong royong ini melibatkan guru-guru anggota tim Adiwiyata divisi Manajemen Limbah 3R, dengan koordinator Iksan Taufik Hidayanto. Ia menegaskan bahwa kegiatan tersebut bukan sekadar memenuhi standar penilaian Adiwiyata, melainkan juga sarana menanamkan kepedulian lingkungan secara konkret kepada warga madrasah. ā€œKami ingin seluruh warga sekolah tidak hanya memahami teori 3R, tetapi juga mempraktikkannya secara langsung.ā€ ungkapnya.

Kegiatan yang dimulai pukul 08.00 WIB ini berlangsung di area parkir guru dan lapangan basket yang disulap menjadi bengkel kerja sementara. Guru-guru tampak bekerja berkelompok dengan penuh antusiasme, menunjukkan kekompakan yang solid.

Selain mendukung program Adiwiyata, kegiatan ini juga berkontribusi nyata dalam mengurangi volume sampah plastik yang berpotensi berakhir di tempat pembuangan akhir. Hasilnya, pot-pot daur ulang tersebut akan digunakan untuk memperindah koridor dan taman madrasah, sekaligus menciptakan suasana belajar yang lebih hijau dan nyaman. Lidah buaya dipilih karena mudah dirawat serta memiliki banyak manfaat.

Proses pengerjaan dimulai dari pengumpulan galon bekas yang diperoleh dari warga sekolah maupun donasi. Setelah dicuci bersih, setiap galon diberi tanda menggunakan spidol agar potongannya seragam. Pemotongan dilakukan dengan cutter di bawah pengawasan koordinator tim, sementara sebagian guru lain membuat lubang drainase menggunakan bor. Beberapa guru kemudian mulai mengisi galon dengan media tanam sebelum ditanami.

Inisiatif ini mencerminkan komitmen kuat MAN 2 Bantul dalam membangun budaya peduli lingkungan. Melalui langkah sederhana seperti mendaur ulang galon bekas menjadi pot tanaman, madrasah menunjukkan bahwa aksi kecil sekalipun mampu memberikan dampak besar bagi lingkungan sekaligus menumbuhkan karakter generasi muda yang berwawasan ekologis. (ss)

Share ke sosial media
Tags:

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by
Scroll to Top