Yogyakarta (MAN 2 Bantul) – Upaya peningkatan kualitas pembelajaran terus digalakkan. Kali ini, para guru sosiologi Madrasah Aliyah (MA) se-DIY, termasuk salah satunya guru sosiologi dari MAN 2 Bantul, turut serta dalam sebuah Workshop Media Pembelajaran Sosiologi Inovatif dan Media Expo #3 yang diselenggarakan di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Acara yang berlangsung pada hari Selasa (17/6/2025) ini bertujuan untuk membekali para pendidik dengan strategi dan alat terbaru dalam menyampaikan materi sosiologi agar lebih menarik dan relevan bagi peserta didik.
Workshop ini merupakan bagian dari program Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Sosiologi MA DIY, sebuah forum yang secara rutin menjadi wadah bagi para guru untuk berkolaborasi, berbagi praktik baik, dan meningkatkan kompetensi profesional. Kehadiran guru-guru dari berbagai madrasah di DIY menunjukkan komitmen mereka terhadap inovasi dalam pendidikan.
Dalam era digital seperti saat ini, metode pengajaran konvensional kerap dianggap kurang efektif dalam menarik minat siswa. Sosiologi, sebagai ilmu yang mempelajari masyarakat dan interaksinya, membutuhkan pendekatan yang kontekstual dan dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa. Oleh karena itu, workshop ini menghadirkan berbagai sesi praktis yang berfokus pada pengembangan media pembelajaran inovatif.
Salah satu narasumber utama dalam workshop ini, Grendi Hendrastomo seorang dosen pendidikan sosiologi dari UNY, menekankan pentingnya guru untuk “keluar dari zona nyaman” dalam mengajar. “Sosiologi itu dinamis, mencerminkan realitas yang terus bergerak. Maka, cara kita mengajarkannya juga harus dinamis. Media pembelajaran inovatif bukan hanya tentang teknologi, tapi juga tentang bagaimana kita bisa merangsang pemikiran kritis siswa melalui visual, audio, atau bahkan simulasi” jelas Grendi dalam paparannya.
Peserta workshop diajak untuk mengeksplorasi berbagai jenis media, mulai dari pembuatan infografis interaktif, pemanfaatan video dokumenter pendek sebagai studi kasus, hingga pengembangan permainan edukasi berbasis sosiologi. Mereka juga dibimbing untuk menggunakan aplikasi dan platform digital yang dapat memfasilitasi pembelajaran kolaboratif dan partisipatif.
Beriringan dengan workshop, diselenggarakan pula Media Expo #3, sebuah pameran yang menampilkan berbagai karya media pembelajaran hasil kreasi mahasiswa prodi pendidikan sosiologi UNY. Pameran ini menjadi ajang inspirasi bagi para peserta workshop untuk melihat langsung implementasi media pembelajaran yang telah dikembangkan.
“Kami melihat banyak ide segar di Media Expo ini. Semua media pembelajaran yang memanfaatkan ecomedia untuk menjelaskan struktur sosial, masyarakat multikultural, realitas sosial dan masih banyak lagi materi tentang sosiologi lainnya. Dari semua media yang dibuat kebanyakan menggunakan bahan- bahan bekas seperti kardus, koran bekas papan bekas untuk membuat media pembelajaran. Ini sangat membuka wawasan kami” ujar Ibu Sri Suhartun, seorang guru sosiologi dari MAN 2 Bantul yang turut serta dalam kegiatan ini. Ia menambahkan bahwa dirinya merasa terdorong untuk segera menerapkan beberapa ide yang didapatkannya di kelas.
Kegiatan ini diharapkan dapat membawa dampak positif yang signifikan bagi pembelajaran sosiologi di MA se-DIY, khususnya di MAN 2 Bantul. Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan baru dalam merancang media pembelajaran inovatif, para guru diharapkan mampu menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif, menyenangkan, dan relevan dengan tantangan zaman.
Ketua MGMP Sosiologi MA DIY, Bapak Angga Dwi Kurnianto, dalam sambutan penutupnya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada UNY atas terselenggaranya acara ini. “Inovasi dalam pembelajaran adalah kunci. Kami berharap workshop dan expo ini bukan hanya berhenti di sini, tapi terus mendorong guru-guru untuk berkreasi dan menjadikan sosiologi sebagai mata pelajaran yang semakin diminati dan dipahami oleh generasi muda” pungkasnya. (SS)
