Bantul (MAN 2 Bantul) – Guru Sejarah MAN 2 Bantul, R. Hardi Santoso, bersama perwakilan siswa, Firas Al-Zufar Nur Mu’affi, turut serta dalam kegiatan sosialisasi cagar budaya yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian cagar budaya di Indonesia. Acara ini diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul bekerja sama dengan berbagai organisasi kebudayaan dan dihadiri oleh 21 sekolah SMA, MA, dan SMK di Kabupaten Bantul, akademisi, pegiat budaya, serta masyarakat umum.
Dalam sesi diskusi dan tanya jawab, Firas aktif bertanya mengenai cagar budaya yang ada di Kabupaten Bantul. Siswa asal Kalimantan Utara ini merasa bangga mendapat kesempatan emas untuk hadir dan berpartisipasi aktif dalam acara di Hotel Roos In yang megah. Karena keaktifannya, panitia memberikan door prize kepada Firas.
Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul, Yanatun Yunadiana, dalam sambutannya menekankan pentingnya pelestarian cagar budaya sebagai bagian dari identitas nasional yang harus dijaga untuk generasi mendatang. “Pelestarian cagar budaya adalah tanggung jawab kita bersama. Melalui acara sosialisasi ini, kami berharap dapat menyebarkan kesadaran akan pentingnya melindungi dan merawat warisan budaya yang kita miliki,” ujar Yanatun Yunadiana.
Acara ini juga menampilkan sejumlah narasumber ahli di bidang pelestarian cagar budaya. Salah satunya adalah Prof. Dr. Bambang Suryono, seorang arkeolog dari Universitas Gadjah Mada, yang memberikan paparan mengenai teknik dan metode pelestarian cagar budaya. Selain itu, hadir juga Ibu Ratna Dewi, M.A., seorang sejarawan dari Universitas Negeri Yogyakarta, yang membahas nilai historis dari beberapa situs cagar budaya di Bantul dan sekitarnya.
Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesadaran, Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul juga meluncurkan buku panduan berjudul “Menjaga Warisan: Panduan Pelestarian Cagar Budaya di Bantul,” yang disusun oleh tim ahli budaya dan sejarah setempat. Buku ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi masyarakat dalam upaya pelestarian cagar budaya di lingkungan mereka.
Penutupan acara ditandai dengan pemberian plakat penghargaan kepada Hotel Roos In Bantul atas dukungan dan kontribusinya dalam penyelenggaraan sosialisasi ini. Manajer Hotel Roos In Bantul, Bapak Joko Santoso, menyampaikan rasa terima kasihnya dan menegaskan komitmen hotel dalam mendukung upaya pelestarian budaya di Bantul. “Kami sangat bangga dapat berperan dalam kegiatan yang mulia ini. Kami berharap, dengan adanya sosialisasi ini, masyarakat Bantul semakin peduli dan aktif dalam menjaga warisan budaya kita,” kata Bapak Joko.
Acara sosialisasi ini diharapkan dapat membawa dampak positif dalam meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pelestarian cagar budaya, serta mendorong kerjasama yang lebih baik antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat untuk menjaga warisan budaya Indonesia. (R Hardi)
Siapa yang turut serta dalam kegiatan sosialisasi cagar budaya dari MAN 2 Bantul? kunjungi Telkom University