Guru MAN 2 Bantul Tingkatkan Profesionalisme Lewat Kegiatan MGMP Ekonomi Kabupaten Bantul

Bantul (MAN 2 Bantul) — Guru MAN 2 Bantul, Fitria Endang Susana, mengikuti kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Ekonomi SMA/MA Kabupaten Bantul yang digelar pada Kamis (23/10/25), bertempat di Aula SMA Negeri 1 Pajangan, Bantul. Kegiatan ini mengusung tema “Bedah Soal Tryout TKA dan Penyusunan Soal TKA untuk Bank Soal MGMP” yang bertujuan meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun instrumen evaluasi pembelajaran yang berkualitas.

Acara diawali dengan sambutan dari Ketua MGMP Ekonomi Kabupaten Bantul, Anton Wibowo, yang menegaskan bahwa MGMP merupakan wadah penting bagi guru untuk terus belajar dan berbagi pengalaman dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Ia menekankan bahwa guru berperan bukan hanya sebagai pengajar, melainkan juga sebagai perancang evaluasi yang menentukan arah dan kualitas hasil belajar siswa.

“Forum MGMP menjadi ruang kolaborasi yang sangat bermanfaat bagi para guru untuk memperkuat kemampuan dalam membuat soal yang menantang dan sesuai dengan perkembangan zaman,” ungkap Anton Wibowo.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala SMA Negeri 1 Pajangan, Bekti Mulatsih, yang menyampaikan apresiasi atas antusiasme guru-guru ekonomi yang hadir. Ia menyebut kegiatan ini sebagai langkah nyata dalam memperkuat jejaring kerja sama antar sekolah serta memperkokoh komitmen guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran ekonomi di Bantul.

“MGMP bukan sekadar forum rutin, melainkan bentuk dedikasi guru untuk terus berinovasi demi kemajuan pendidikan,” tutur Bekti Mulatsih.

Kegiatan MGMP kali ini difokuskan pada dua hal utama, yaitu analisis soal Tryout TKA SMA/MA dan penyusunan soal baru yang akan dimasukkan ke dalam Bank Soal MGMP Ekonomi Kabupaten Bantul. Pada sesi pertama, para guru menganalisis hasil Tryout Tes Kompetensi Akademik (TKA) untuk mengevaluasi tingkat kesulitan, kejelasan indikator, serta kesesuaian materi dengan capaian pembelajaran.

Melalui diskusi kelompok kecil, peserta saling bertukar pendapat untuk meninjau kekuatan dan kelemahan soal yang digunakan sebelumnya. Dari hasil analisis tersebut, diperoleh berbagai masukan penting yang akan digunakan untuk memperbaiki dan menyusun soal yang lebih efektif, kontekstual, dan menantang bagi siswa.

Sesi berikutnya dilanjutkan dengan penyusunan soal baru yang disusun berdasarkan indikator kompetensi dasar dan prinsip penilaian autentik. Guru-guru saling memberi masukan agar butir soal yang dihasilkan memiliki validitas dan reliabilitas tinggi, sekaligus relevan dengan pembelajaran ekonomi modern.

Fitria Endang Susana, menyampaikan bahwa kegiatan MGMP sangat membantu dalam mengasah kemampuan guru dalam menyusun dan menganalisis instrumen evaluasi pembelajaran.

“Kegiatan seperti ini memberi kami kesempatan untuk mengevaluasi kualitas soal yang digunakan, sekaligus belajar dari pengalaman guru lain. Dengan begitu, kami bisa menghasilkan soal yang lebih berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan siswa,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa kegiatan penyusunan bank soal MGMP menjadi langkah penting dalam menjaga konsistensi standar penilaian antar sekolah. Soal yang terstandar akan memudahkan guru dalam mengukur kemampuan siswa secara adil, serta membantu menyiapkan mereka menghadapi ujian yang lebih kompetitif.

Tujuan utama dari kegiatan ini adalah memperkuat profesionalisme guru ekonomi di Kabupaten Bantul. Melalui forum MGMP, para guru dapat saling bertukar pengalaman, memperkaya wawasan, serta membangun kerja sama untuk mengembangkan pembelajaran ekonomi yang lebih bermakna.

Selain sesi bedah soal, peserta juga mendapatkan materi tentang penyusunan soal berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS). Materi ini membantu guru memahami cara merancang pertanyaan yang menstimulasi kemampuan analisis, sintesis, dan penalaran siswa. Langkah ini sejalan dengan arah kebijakan pendidikan nasional yang menekankan pentingnya pembelajaran berbasis kompetensi dan berpikir kritis.

“Soal yang baik tidak hanya menguji hafalan, tetapi juga mengukur kemampuan berpikir siswa. Melalui MGMP, guru dapat berinovasi agar evaluasi pembelajaran menjadi lebih bermakna,” jelas salah satu narasumber kegiatan.

Kegiatan ini juga memperkuat nilai kolaborasi antar sekolah, baik SMA maupun MA, sebagai bentuk sinergi untuk memajukan mutu pendidikan di Bantul. Diskusi yang berlangsung dinamis memperlihatkan semangat para guru untuk saling mendukung dan berbagi praktik baik dalam pembelajaran.

Menutup kegiatan, Ketua MGMP Anton Wibowo memberikan apresiasi kepada seluruh peserta yang aktif terlibat sepanjang acara. Ia berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan secara berkala agar kemampuan guru dalam menyusun dan menelaah soal semakin meningkat.

“Bank soal yang kita susun bersama hari ini akan menjadi aset berharga untuk kemajuan pendidikan. Dengan soal yang baik, kita dapat mengukur kemampuan siswa secara lebih objektif dan mendorong mereka berpikir lebih kritis,” ujarnya menutup kegiatan.

Kegiatan MGMP Ekonomi Kabupaten Bantul menjadi bukti nyata semangat guru-guru untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan pendidikan. Melalui kegiatan ini, guru tidak hanya memperluas wawasan profesional, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan tanggung jawab moral sebagai pendidik.

Sebagai bagian dari komunitas pendidikan yang aktif, MAN 2 Bantul mendukung penuh partisipasi para gurunya dalam forum profesional seperti MGMP. Keterlibatan guru dalam kegiatan semacam ini mencerminkan komitmen madrasah untuk terus meningkatkan kompetensi pendidik, sehingga mampu menghadirkan pembelajaran ekonomi yang inovatif, kontekstual, dan relevan dengan kebutuhan peserta didik di era modern.

Share ke sosial media
Tags:

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by
Scroll to Top