Guru MAN 2 Bantul Ikuti MGMP Fisika MA DIY di UNY: Bahas Deteksi Kanker dengan Spektrofotometri dan LED

Sleman(MAN 2 Bantul) — Guru MAN 2 Bantul, Iksan Taufik H., mengikuti kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Fisika Madrasah Aliyah se-DIY yang digelar di Laboratorium IDB, Departemen Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada Kamis (7/8/25). Kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama MGMP Fisika MA DIY dengan Program Studi Fisika UNY, mengusung tema “Deteksi Kanker Menggunakan Spektrofotometri dan Laju Endap Darah (LED) untuk Peningkatan Wawasan Guru Fisika MA se-Yogyakarta.”

Acara dibuka dengan sambutan Dr. Restu Widiatmono, S.Si., M.Si., perwakilan dari Departemen Pendidikan Fisika FMIPA UNY. Dalam sambutannya, beliau mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang terjalin dan memohon maaf apabila terdapat kekurangan dalam penyelenggaraan. Dr. Restu sekaligus memberikan materi pengayaan tentang Spektroskopi Atom dan Molekul, yang menjadi dasar penting dalam memahami prinsip kerja spektrofotometri.

Ketua MGMP Fisika MA DIY, Tri Wahyono, juga memberikan sambutan. Ia menyampaikan apresiasi kepada pihak UNY yang telah memfasilitasi kegiatan ini. “Terima kasih atas kerja sama yang baik sehingga para guru fisika dapat menambah wawasan. Semoga sinergi ini dapat berlanjut di masa mendatang.” ujarnya.

Materi inti disampaikan oleh narasumber Dr. Kuncoro, yang membahas secara detail tentang deteksi kanker menggunakan spektrofotometri dan pengukuran Laju Endap Darah (LED). Beliau menjelaskan prinsip kerja spektrofotometri dalam mendeteksi perubahan karakteristik optik darah yang dapat menjadi indikator adanya sel kanker. LED dijelaskan sebagai metode tambahan untuk memantau kondisi darah dan mendukung diagnosis awal.

Iksan Taufik H. menyampaikan kesan positifnya setelah mengikuti kegiatan ini. “Materi yang disampaikan sangat membuka wawasan, apalagi pembahasan spektrofotometri dan LED ini bisa saya hubungkan langsung dengan pembelajaran fisika di kelas. Siswa bisa lebih paham bahwa fisika itu punya peran besar di bidang kesehatan.” ungkapnya.

Kegiatan ini tidak hanya memperkaya pengetahuan para guru, tetapi juga memberikan wawasan praktis tentang aplikasi instrumen fisika di bidang medis. Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan guru fisika mampu menghadirkan pembelajaran yang relevan, kontekstual, dan berbasis penelitian ilmiah terkini kepada para siswanya. (ith)

Share ke sosial media
Tags:

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by
Scroll to Top