Guru MAN 2 Bantul Ikuti Penguatan Soliditas MGMP Bahasa Arab DIY di Pantai Mesra

Gunungkidul (MAN 2 Bantul)  – Kebersamaan dan kolaborasi menjadi fondasi penting dalam perjalanan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Arab DIY. Hal ini terlihat dari kegiatan Penguatan Soliditas dan Keakraban MGMP Bahasa Arab se-DIY yang berlangsung di Pantai Mesra, Gunungkidul, Selasa (16/9/25). Kegiatan ini merupakan tindak lanjut setelah pertemuan resmi MGMP di MAN 1 Gunungkidul.  (baca: MGMP Bahasa Arab Di MAN 1 Gunungkidul)

Pantai Mesra dipilih karena suasananya yang tenang, cocok sebagai ruang membangun keakraban. Dalam suasana hangat, para guru terlibat dalam beragam aktivitas mulai dari permainan kelompok, diskusi santai sambil menikmati hidangan laut, hingga refleksi bersama. Ketua MGMP Bahasa Arab DIY, Mukrimuddin, menegaskan bahwa soliditas tidak hanya lahir dari forum resmi, tetapi juga dari kebersamaan sederhana yang menyenangkan.

Isnan Shobari, guru MAN 2 Bantul, menyebut kegiatan ini bermanfaat untuk menyegarkan pikiran sekaligus mempererat hubungan emosional. “Biasanya kita bertemu dalam forum serius, tapi di sini kita bisa lebih akrab, tertawa bersama, dan itu menumbuhkan rasa kekeluargaan.” ujarnya. Ia menambahkan, keakraban ini akan berdampak positif saat kolaborasi lintas madrasah, misalnya penyusunan soal bersama atau workshop media pembelajaran.

Selain hiburan, kegiatan ini juga diselingi muhasabah sore dan doa bersama. Menurut Mubtadi’in dari MAN 2 Bantul, momen spiritual tersebut menumbuhkan rasa persaudaraan karena Allah SWT.

Tak berhenti di situ, peserta juga membicarakan agenda MGMP selanjutnya, seperti pelatihan lanjutan penggunaan AI, pendampingan guru baru, hingga penyusunan modul kurikulum Cinta. Koordinator acara, Muthmainnah, menekankan pentingnya semangat saling mendukung agar potensi setiap guru bisa terwadahi.

MGMP Bahasa Arab DIY berharap kegiatan ini menjadi contoh bahwa penguatan profesionalisme guru tak hanya lahir dari pelatihan formal, tetapi juga dari ruang sosial yang menumbuhkan hubungan manusiawi. “Guru yang bahagia akan menghadirkan pembelajaran bermakna. Mari kita jaga kebersamaan ini demi kemajuan Bahasa Arab di madrasah kita,” tutup Mukrimuddin. (isob)

Share ke sosial media
Tags:

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by
Scroll to Top