Guru Dedikatif MAN 2 Bantul Siap Berlaga di Tingkat Nasional, Kepala Madrasah Berikan Pendampingan Penuh

Bantul (MAN 2 Bantul) — Senin pagi (24/11/25), Ruang Guru MAN 2 Bantul menjadi saksi penting perjalanan salah satu guru terbaik madrasah tersebut. Kepala MAN 2 Bantul, Nur Hasanah Rahmawati, hadir secara khusus untuk mendampingi Nurhayati, yang terpilih sebagai Kandidat Anugerah GTK Nasional 2025 kategori Dedikatif, mewakili Daerah Istimewa Yogyakarta.

Bagi keluarga besar MAN 2 Bantul, momen ini bukan hanya persiapan mengikuti lomba, tetapi bentuk penghargaan atas dedikasi panjang seorang pendidik yang telah mengabdikan lebih dari dua dekade. Pendampingan kepala madrasah menjadi simbol dukungan moral dan kelembagaan bahwa prestasi guru adalah prestasi madrasah.

Nurhayati adalah figur yang sangat lekat dengan perjalanan transformasi MAN 2 Bantul. Ia memulai pengabdiannya sebagai guru Tata Busana pada tahun 2002. Ketika madrasah mengalami krisis pendaftar pada 200 hanya 102 siswa dari kuota 220. Dialah salah satu tokoh yang berani menawarkan gagasan besar: menjadikan MAN 2 Bantul sebagai Madrasah Plus Keterampilan.

Gagasan itu sempat melalui diskusi panjang, namun pada tahun 2010 diterima oleh pimpinan madrasah dan menjadi fondasi perubahan besar yang berlangsung hingga saat ini. Berkat komitmen Nurhayati, jumlah peminat MAN 2 Bantul terus meningkat dari tahun ke tahun. Puncaknya, pada tahun ajaran 2025/2026 pendaftar mencapai 700 calon siswa, angka yang mengukuhkan madrasah sebagai salah satu yang paling diminati di Bantul dan DIY.

Dalam ajang Anugerah GTK Dedikatif Tingkat Nasional, Nurhayati mengirimkan berbagai karya profesional yang mencerminkan konsistensi dan kontribusinya. Di antaranya buku-buku pengembangan kewirausahaan, Best practice pembelajaran, Program GOSIP (Grow One Student One Impact Product) melalui Rumah Produksi dan Inkubasi Bisnis (MAKSI KUBIS).

Melalui karya-karyanya, MAN 2 Bantul meraih sejumlah prestasi, seperti Juara 3 Best Practice Madrasah Keterampilan Nasional 2025, serta menjadi nominator KIPP 2025 kategori replikasi, satu-satunya madrasah yang mewakili Kementerian Agama RI.

Dalam kesempatan pendampingan, Kepala MAN 2 Bantul menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap kiprah Nurhayati. “Bu Nurhayati adalah sosok yang tidak hanya mengajar, tetapi mengabdi. Inovasi dan karya yang beliau hasilkan berdampak besar bagi siswa, madrasah, bahkan masyarakat sekitar. Beliau layak mendapat pengakuan di tingkat nasional.” ujar Nur Hasanah Rahmawati.

Ia menegaskan bahwa prestasi ini membawa citra positif bagi MAN 2 Bantul. “Ketika seorang guru menembus ajang nasional, maka itu menunjukkan kualitas lembaga. Kami berharap pencapaian ini menginspirasi seluruh guru untuk terus berinovasi.” tambahnya.

Sebagai peserta Anugerah GTK Nasional kategori Dedikatif, Nurhayati harus menyusun portofolio lengkap yang mencakup karya tulis, laporan inovasi, video profil, hingga dokumentasi dampak program. Dalam proses ini, ia mendapatkan pendampingan penuh dari kepala madrasah dan tim pendukung.

Nurhayati mengaku sangat terbantu dengan dukungan tersebut. “Perjalanan ini bukan perkara menang atau kalah, tetapi bagaimana saya bisa membawa nama madrasah ke tingkat nasional. Saya merasa terhormat sekaligus tertantang untuk memberikan yang terbaik.” tuturnya.

Keikutsertaan Nurhayati dalam Anugerah GTK Nasional semakin mempertegas posisi MAN 2 Bantul sebagai madrasah yang progresif, inovatif, dan berorientasi pada pengembangan kompetensi abad 21. Dengan kolaborasi kepala madrasah, guru, dan seluruh warga madrasah, MAN 2 Bantul terus memperluas kiprahnya di tingkat daerah hingga nasional.

Ajang Anugerah GTK 2025 menjadi momentum penting untuk menunjukkan bahwa dedikasi seorang guru mampu membawa perubahan besar. Dan melalui sosok Nurhayati, dedikasi itu bukan hanya terlihat, tetapi menjadi inspirasi bagi banyak pendidik lainnya.

Share ke sosial media
Tags:

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by
Scroll to Top