Bantul (MAN 2 Bantul) – Dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran Bahasa Arab di madrasah, guru Bahasa Arab dari MAN 2 Bantul, Mubtadi’in dan Isnan Shobari turut aktif berkolaborasi dalam penyusunan modul ajar melalui forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Arab DIY yang diselenggarakan di Madrasah Aliyah Al Ma’had An Nur, Ngrukem, Bantul, pada hari Selasa (12/8/25).
Kegiatan yang diikuti oleh guru Bahasa Arab dari berbagai MA se-Daerah Istimewa Yogyakarta ini mengangkat tema “Penguatan Kolaborasi dan Inovasi dalam Pengembangan Modul Ajar Bahasa Arab Berdasarkan Kurikulum Berbasis Cinta”. Kegiatan tersebut bertujuan untuk menyamakan persepsi serta menghasilkan perangkat ajar yang kontekstual, aplikatif, dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik di era modern.
Dalam forum ini, mereka tidak hanya berkontribusi dalam diskusi dan penyusunan modul, tetapi juga turut mempresentasikan hasil pengembangan modul ajar berbasis projek dan pembelajaran berdiferensiasi yang telah mereka terapkan di kelas.
Salah satu guru Bahasa Arab MAN 2 Bantul, Isnan Shobari, menyampaikan bahwa forum MGMP semacam ini sangat penting sebagai wadah berbagi praktik baik antar guru. “Kita tidak bisa lagi mengajar Bahasa Arab hanya dengan pendekatan tradisional. Dengan adanya Kurikulum Berbasis Cinta, kita harus mampu menyusun modul ajar yang mendorong siswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan komunikatif. Forum ini menjadi tempat yang ideal untuk belajar bersama dan saling menginspirasi.” ujarnya .



Dalam kegiatan ini, peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok kerja berdasarkan fase dan jenjang pembelajaran. Setiap kelompok bertugas menyusun modul ajar untuk fase E dan F, yang mencakup jenjang MA. Modul ajar yang disusun mencakup komponen tujuan pembelajaran, alur tujuan pembelajaran, asesmen, aktivitas pembelajaran, serta integrasi nilai-nilai karakter dan keislaman.
Ketua MGMP Bahasa Arab DIY, Mukrimuddin, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi terhadap semangat kolaboratif para guru, khususnya dari MAN 2 Bantul. Ia menyatakan bahwa hasil dari forum ini tidak hanya akan digunakan di lingkungan masing-masing madrasah, tetapi juga akan direkomendasikan sebagai rujukan modul ajar Bahasa Arab di tingkat provinsi.
“Kami berharap forum ini tidak berhenti pada tataran pertemuan rutin semata, tetapi menjadi embrio lahirnya komunitas pembelajar profesional. Kontribusi dari guru-guru MAN 2 Bantul dan madrasah lainnya menunjukkan bahwa semangat berbagi dan bertumbuh masih sangat kuat di kalangan pendidik kita.” ujarnya.
Kegiatan ditutup dengan presentasi hasil modul ajar dari masing-masing kelompok, yang kemudian dikurasi oleh tim penyusun MGMP dan akan difinalisasi dalam pertemuan berikutnya. Rencana ke depan, modul-modul ini akan didigitalisasi dan diunggah ke platform berbagi guru, sehingga bisa diakses secara luas oleh guru Bahasa Arab lainnya di seluruh Indonesia.
Keterlibatan aktif guru-guru MAN 2 Bantul dalam forum ini menjadi bukti komitmen madrasah dalam mendukung pengembangan profesionalisme guru serta peningkatan kualitas pendidikan Bahasa Arab yang relevan dengan kebutuhan zaman. (isn)