“Bangun Karakter Lewat Dialog: MAN 2 Bantul Gelar FGD Bersama Masyarakat”

Bantul (MAN 2 Bantul) – Guna memperkuat arah dan nilai-nilai pendidikan karakter, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Bantul menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Sinergi dengan Masyarakat Menuju Madrasah Hebat, Berintegritas dan Berkarakter”. Acara ini bertempat di Aula MAN 2 Bantul pada Rabu pagi, (23/7/2025), dan menjadi momen strategis yang mempertemukan unsur madrasah, wali siswa, serta masyarakat luas, dalam rangka menyelaraskan visi misi pendidikan yang inklusif dan kolaboratif.

FGD ini digagas sebagai wujud komitmen MAN 2 Bantul untuk tidak hanya fokus pada pencapaian akademik, tetapi juga pada pembentukan karakter peserta didik yang kokoh dan berintegritas. Dalam sambutannya, Kepala Madrasah, Nur Hasanah Rahmawati, menegaskan pentingnya kolaborasi antara madrasah dan elemen masyarakat. “Kami ingin madrasah menjadi pusat terbentuknya generasi berakhlak, dan itu membutuhkan kerja sama dari masyarakat, orang tua, serta seluruh pemangku kepentingan pendidikan,” ungkap Nur Hasanah. Beliau menambahkan bahwa pendidikan karakter tidak bisa menjadi tanggung jawab tunggal madrasah, melainkan sebuah ekosistem yang melibatkan peran aktif dari rumah, lingkungan sekitar, dan komunitas yang lebih luas.

Diskusi yang berlangsung aktif selama FGD ini menghasilkan berbagai usulan, masukan, dan komitmen nyata untuk menjadikan MAN 2 Bantul sebagai madrasah yang unggul secara intelektual dan berakhlak secara moral. Para peserta, yang terdiri dari perwakilan komite madrasah, tokoh masyarakat, perwakilan orang tua siswa, guru, dan staf madrasah, secara antusias berbagi pandangan dan pengalaman mereka terkait implementasi pendidikan karakter.

Salah satu poin penting yang mengemuka dalam diskusi adalah perlunya program-program berkelanjutan yang melibatkan orang tua dalam proses pembentukan karakter anak. “Orang tua adalah garda terdepan dalam pendidikan karakter. Madrasah bisa menyediakan kurikulum dan lingkungan yang kondusif, tetapi pondasinya ada di rumah,” ujar salah seorang perwakilan wali siswa. Ia mengusulkan agar madrasah secara rutin mengadakan lokakarya atau seminar bagi orang tua tentang pengasuhan positif dan penanaman nilai-nilai agama serta etika.

Pihak madrasah sendiri berkomitmen untuk mengintegrasikan nilai-nilai karakter ke dalam setiap mata pelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler. Salah satu usulan konkret yang muncul adalah pengembangan kurikulum lokal yang menekankan pada kearifan lokal dan budaya Bantul, yang kaya akan nilai-nilai luhur. FGD ini juga membahas pentingnya keteladanan dari seluruh elemen madrasah, mulai dari kepala madrasah, guru, hingga staf. Para peserta sepakat bahwa nilai-nilai seperti kejujuran, disiplin, tanggung jawab, dan saling menghormati harus tercermin dalam setiap perilaku di lingkungan madrasah.

Menutup kegiatan FGD, Nur Hasanah Rahmawati menyampaikan apresiasi yang tinggi atas antusiasme dan kontribusi seluruh peserta. “Hasil dari FGD ini akan menjadi peta jalan bagi kami dalam merumuskan program-program pendidikan karakter yang lebih komprehensif dan berkelanjutan. Sinergi ini adalah kunci untuk mewujudkan Madrasah Hebat, Berintegritas, dan Berkarakter,” pungkasnya. MAN 2 Bantul berharap, dengan adanya sinergi yang kuat antara madrasah dan masyarakat, akan lahir generasi muda yang tidak hanya cerdas dan berprestasi, tetapi juga memiliki akhlak mulia dan siap berkontribusi positif bagi bangsa dan negara. (Rys)

Share ke sosial media
Tags:

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by
Scroll to Top