Bantul (MAN 2 Bantul) – MAN 2 Bantul kembali kedatangan calon peserta didik yang lolos seleksi tahap 1 untuk mengikuti seleksi tahap 2 PPDB Jalur Prestasi Tahfidz Terpadu (JPTT) tahun ajaran 2025/2026. Seleksi tahap 2 ini berupa tes hafalan Al-Qur’an dan wawancara, yang berlangsung selama dua hari, yakni pada Kamis dan Jumat (13-14 Maret 2025).
Ketua PPDB MAN 2 Bantul, Arif Setiawan, menyampaikan bahwa dari hasil rekap pendaftaran, terdapat 59 peserta didik yang berhasil lolos tahap 1. Namun, hanya 30 peserta didik yang akan diterima sesuai dengan kuota yang tersedia. “Seleksi tahap 2 ini sangat penting untuk memastikan bahwa calon peserta didik yang diterima di MAN 2 Bantul memiliki kualitas dalam bidang keagamaan, khususnya dalam hafalan Al-Qur’an,” ujar Arif Setiawan.
Kepala MAN 2 Bantul, Nur Hasanah Rahmawati, menegaskan bahwa proses seleksi ini merupakan bagian dari upaya madrasah dalam mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kepribadian yang religius dan berakhlak mulia. “Kami ingin memastikan bahwa peserta didik yang diterima di MAN 2 Bantul memiliki keseimbangan antara akademik dan nilai-nilai keislaman. Oleh karena itu, tes hafalan Al-Qur’an dan wawancara menjadi bagian penting dalam seleksi ini.” ujar Nur Hasanah Rahmawati.



Setelah proses seleksi selesai, pengumuman hasil seleksi tahap 2 akan diumumkan pada Sabtu, 15 Maret 2025. Bagi peserta yang dinyatakan diterima, diwajibkan untuk melakukan daftar ulang pada 17-18 Maret 2025 sebagai tahap akhir proses penerimaan di MAN 2 Bantul.
Kegiatan seleksi ini berlangsung dengan lancar dan tertib. Sebagai tim pewawancara dan penguji hafalan adalah Mubtadi’in, Umi Fatomah dan Nur Hasanah. Sedangkan untuk wawancara pilihan program dilakukan oleh guru-guru keterampilan yaitu, Purwosusilo, Saryanto, Riyadi Setiawan, Nurhayati dan Menara Lintang. (baca: Program Keterampilan MAN 2 Bantul).
Para peserta tampak antusias mengikuti tes hafalan Al-Qur’an dan wawancara, yang menjadi bagian dari komitmen MAN 2 Bantul dalam mencetak generasi yang unggul dalam bidang akademik maupun religius. (ith)