MAN 2 Bantul Tingkatkan Kompetensi Guru: Ikuti MOOC Pintar Kemenag Bertema Pemahaman Konsep Gender dalam Islam

Bantul (MAN 2 Bantul) – Kompetensi dan wawasan keagamaan guru di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Bantul terus ditingkatkan. Salah satunya melalui partisipasi dalam pelatihan daring masif terbuka atau Massive Open Online Course (MOOC) Pintar Kementerian Agama (Kemenag). Pelatihan kali ini mengangkat tema krusial, yaitu “Pelatihan Pemahaman Konsep Gender dalam Islam”, yang bertujuan untuk memperkaya perspektif keislaman para pendidik mengenai isu kesetaraan dan keadilan.

Guru Informatika MAN 2 Bantul, Tuti Mulyati, menjadi salah satu peserta aktif dalam kegiatan ini. Ia mengikuti seluruh rangkaian pelatihan secara daring dari ruang guru MAN 2 Bantul pada Kamis (11/12/2025). Pemilihan tema ini dinilai sangat relevan dan penting untuk membekali guru dengan pemahaman yang utuh dan moderat tentang peran laki-laki dan perempuan dalam bingkai ajaran Islam.

Pelatihan MOOC Pintar Kemenag ini menunjukkan antusiasme yang luar biasa dari para guru madrasah dan pegawai Kemenag di seluruh Indonesia. Proses pendaftaran dibuka selama tiga hari, mulai dari 8 hingga 10 Desember 2025. Data mencatat bahwa jumlah peserta yang mendaftar mencapai angka fantastis, yakni sekitar 13.038 peserta. Angka ini menunjukkan tingginya minat pendidik Kemenag untuk mendalami topik-topik strategis, khususnya yang berkaitan dengan isu sosial dan keagamaan kontemporer.

Pelaksanaan pelatihan daring ini dijadwalkan berlangsung selama lima hari, dari 11 hingga 15 Desember 2025. Para peserta diwajibkan menyelesaikan seluruh modul materi dan tugas yang tersedia untuk mendapatkan sertifikat kelulusan. Sistem pelatihan yang fleksibel memungkinkan para guru seperti Tuti Mulyati untuk mengikuti sesi materi di sela-sela aktivitas mengajar di madrasah.

Materi pelatihan “Pemahaman Konsep Gender dalam Islam” disusun secara komprehensif dan terbagi menjadi tiga sesi utama, yaitu: Pendahuluan, Kelompok Dasar, dan Kelompok Inti. Sesi kelompok dasar ini berfungsi sebagai fondasi pemahaman bagi peserta sebelum masuk ke materi inti. Terdapat beberapa sub-materi penting yang dibahas, di antaranya:

  • Moderasi Beragama dan Pembangunan Nasional: Materi ini menekankan pentingnya sikap beragama yang moderat sebagai pilar utama dalam mendukung pembangunan bangsa, selaras dengan visi Kemenag.

  • Nilai-nilai Dasar Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian Agama: Peserta diajak untuk memahami core values yang harus dimiliki oleh setiap insan Kemenag, termasuk integritas, profesionalitas, dan pelayanan prima.

  • Sistem Pelatihan dan Pengembangan SDM Kementerian Agama: Memperkenalkan sistem dan kebijakan Kemenag terkait peningkatan kapasitas dan karier pegawai melalui berbagai program pelatihan.

Sesi inti ini menjadi jantung dari pelatihan, berfokus langsung pada konsep gender dalam perspektif Islam. Materi-materi yang disajikan sangat mendalam dan kritis, meliputi:

  • Nilai-Nilai Dasar dan Prinsip Islam tentang Keadilan dan Kesetaraan serta Penghormatan terhadap Sesama: Menjelaskan bahwa prinsip keadilan dan kesetaraan adalah ajaran fundamental dalam Islam yang harus diterapkan dalam semua aspek kehidupan, termasuk hubungan antar gender.

  • Manusia Diciptakan Berpasangan untuk Bekerjasama dan Setara: Membahas konsep penciptaan manusia berpasangan (zawaj) sebagai mitra yang setara, bukan sebagai pihak yang superior atau inferior, melainkan untuk saling melengkapi dan bekerjasama (ta’awun).

  • Hak dan Tanggung Jawab yang Setara antara Laki-laki dan Perempuan: Menganalisis hak dan kewajiban dalam Islam, menekankan bahwa pembagian peran seringkali bersifat kontekstual dan tidak selalu membatasi hak salah satu gender.

  • Membedah Mitos & Realitas Penafsiran Al-Qur’an tentang Perempuan: Reinterpretasi Menuju Kesetaraan Perspektif Islam: Sesi yang sangat penting, mengajak peserta untuk melakukan reinterpretasi terhadap ayat-ayat Al-Qur’an yang selama ini sering disalahpahami atau ditafsirkan secara bias gender, dengan tujuan mengembalikan pada semangat kesetaraan ajaran Islam.

  • Nilai-nilai Kesetaraan dalam Islam: Merangkum dan menegaskan kembali poin-poin tentang bagaimana Islam sesungguhnya menjunjung tinggi nilai-nilai kesetaraan bagi seluruh umat manusia tanpa memandang jenis kelamin.

   

Tuti Mulyati, guru Informatika MAN 2 Bantul, mengungkapkan bahwa meskipun ia adalah guru mata pelajaran umum, pemahaman tentang isu keagamaan kontemporer seperti gender sangat penting untuk menunjang tugasnya sebagai pendidik.

Sebagai bagian dari Kementerian Agama, kami wajib memiliki wawasan keagamaan yang luas, khususnya tentang isu-isu yang dekat dengan kehidupan siswa. Pemahaman yang benar tentang gender dalam Islam dapat membantu kami menanamkan nilai-nilai moderasi beragama dan mencegah pemahaman yang ekstrem atau diskriminatif di lingkungan madrasah,” ujarnya.

Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan bekal yang kuat bagi guru MAN 2 Bantul untuk menjadi agen perubahan yang menyebarkan pemahaman Islam yang inklusif, adil, dan setara kepada para siswa. Dengan demikian, MAN 2 Bantul tidak hanya unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga dalam pembentukan karakter siswa yang berlandaskan pada ajaran Islam rahmatan lil ‘alamin. ™

Share ke sosial media
Tags:

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by
Scroll to Top