Dieng (MAN 2 Bantul) — Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) guru dan pegawai MAN 2 Bantul dengan tema “Mendidik dengan Cinta” menghadirkan narasumber inspiratif, Heni Prilantari, Pengawas Madrasah Kementerian Agama Kabupaten Bantul. Kegiatan berlangsung pada Sabtu (18/10/25) di Dieng. Dalam pemaparannya, Heni menjelaskan secara mendalam konsep Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) sebagai pendekatan pendidikan yang relevan untuk membentuk karakter siswa di era modern.
Menurut Heni Prilantari, terdapat lima pilar utama dalam Kurikulum Berbasis Cinta, yaitu:
1. Cinta kepada Allah dan Rasul, yang menjadi dasar spiritual dan moral dalam setiap tindakan.
2. Cinta kepada Ilmu, sebagai dorongan untuk terus belajar dan mencari kebenaran.
3. Cinta kepada Diri Sendiri dan Sesama, yang menumbuhkan empati, kasih sayang, serta rasa saling menghargai.
4. Cinta kepada Lingkungan, untuk menanamkan kepedulian terhadap kelestarian alam dan kehidupan sekitar.
5. Cinta kepada Tanah Air, yang menumbuhkan semangat nasionalisme dan tanggung jawab sebagai warga negara.
“Kurikulum Berbasis Cinta adalah pendekatan pendidikan yang bertujuan membentuk karakter siswa yang peduli, toleran, dan bertanggung jawab” tutur Heni. Ia menambahkan, kelima nilai cinta tersebut perlu diintegrasikan ke dalam seluruh proses pembelajaran, baik dalam kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler.
Dengan gaya penyampaian yang hangat dan reflektif, Heni mengajak para guru untuk menanamkan nilai-nilai cinta dalam setiap interaksi di kelas. “Guru yang mengajar dengan cinta akan melahirkan generasi yang berakhlak mulia dan berjiwa kuat,” pesannya.
Kegiatan FGD ini menjadi momentum penting bagi MAN 2 Bantul untuk memperkuat arah pendidikan berbasis karakter, sejalan dengan visi madrasah “Mutiara Berkarakter.” Melalui Kurikulum Berbasis Cinta, MAN 2 Bantul berkomitmen menciptakan lingkungan belajar yang harmonis, humanis, dan berlandaskan nilai-nilai spiritual serta kemanusiaan.






