Bantul (MAN 2 Bantul) — Siswa MAN 2 Bantul menghadirkan inovasi ramah lingkungan melalui kegiatan praktik penelitian berjudul “Sabun Ecoenzim Kulit Jeruk dengan Pewarna Alami.” Kegiatan ini berlangsung pada 1–10 Oktober 2025 di Laboratorium Kimia MAN 2 Bantul di bawah bimbingan guru Kimia, Puji Lestari.
Penelitian dilakukan oleh tiga siswa kelas XI, yaitu Achmad Faizin Firdaus, Diah Ayu Rahmatiya Anjani, dan Irfan Rusdianto. Mereka berhasil membuat sabun alami beraroma segar khas jeruk dengan bahan dasar ecoenzim — cairan hasil fermentasi kulit jeruk yang memiliki banyak manfaat.
Dalam prosesnya, siswa melakukan tiga kali percobaan untuk menemukan komposisi terbaik antara minyak kelapa, ecoenzim, dan soda api (NaOH). Sabun hasil produksi tersebut akan mencapai kestabilan pH dan kualitas terbaik setelah melalui tahap curing selama 4–6 pekan. Proses ini membuat sabun menjadi lebih padat, tidak mudah hancur, dan nyaman digunakan di kulit.
Tak hanya itu, tim juga menambahkan pewarna alami dari bahan-bahan di sekitar seperti kunyit, daun pandan, dan bunga telang. Hasilnya, sabun tampak lebih menarik dengan variasi warna kuning-oranye, hijau muda, hingga ungu lembut, tanpa menggunakan bahan kimia berbahaya.



Guru pembimbing, Puji Lestari, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar praktikum kimia, tetapi juga pembelajaran bermakna yang menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan.
“Anak-anak belajar mengelola limbah organik menjadi produk yang bermanfaat. Mereka memahami bahwa menjaga kebersihan dan memanfaatkan alam secara bijak juga bagian dari ibadah,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala MAN 2 Bantul, Nur Hasanah Rahmawati, memberikan apresiasi atas semangat riset para siswa.
“Inovasi sabun ecoenzim ini menunjukkan bahwa siswa madrasah mampu berpikir ilmiah sekaligus beramal untuk bumi. Dari limbah bisa lahir berkah, dan dari laboratorium lahir karya yang membawa manfaat,” tuturnya.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya mendukung program Adiwiyata, yaitu Madrasah Hijau dan Berkelanjutan di MAN 2 Bantul. Produk sabun ecoenzim ini diharapkan dapat terus dikembangkan sebagai program kewirausahaan siswa berbasis ramah lingkungan.