Hari Kedua PIGPM di MAN 2 Bantul Hadirkan Materi “Kurikulum Berbasis Cinta”

Bantul (MAN 2 Bantul) – Suasana penuh semangat dan kehangatan menyelimuti hari kedua pelaksanaan Program Induksi Guru Pemula Madrasah (PIGPM) di Aula MAN 2 Bantul pada Kamis (2/10/2025). Puluhan guru pemula tampak antusias mengikuti sesi materi bertema “Kurikulum Berbasis Cinta” yang disampaikan secara inspiratif oleh pengawas madrasah Kankemenag Bantul, Heni Prilantari, S.Pd., M.Pd.

Berbeda dari sesi teknis lainnya, materi ini mengajak peserta memandang profesi guru dengan sudut pandang lebih humanis. Heni menegaskan bahwa “Kurikulum Berbasis Cinta” bukanlah kurikulum formal, melainkan filosofi yang menempatkan empati, kasih sayang, dan hubungan positif guru-siswa sebagai fondasi utama pembelajaran.

Sesi berlangsung interaktif dengan diskusi, berbagi pengalaman, hingga simulasi studi kasus. “Anak-anak tidak akan peduli seberapa banyak ilmu yang kita miliki, sampai mereka tahu seberapa besar kita peduli pada mereka. Hati yang tersentuh akan membuka pikiran yang terkunci.” ungkap Heni, yang langsung mendapat tepuk tangan meriah.

Pendekatan ini dinilai relevan menghadapi tantangan zaman digital, mulai dari kurangnya motivasi belajar hingga membangun lingkungan sekolah yang nyaman dan aman. Menurut Heni, guru pemula yang mengadopsi filosofi ini sejak awal akan tumbuh menjadi pendidik yang bukan hanya mentransfer ilmu, tetapi juga menjadi teladan yang dirindukan siswanya.

Salah satu peserta, Marzumah dari MTsN 9 Banguntapan, mengaku mendapat energi baru. “Sesi hari ini seperti sebuah oase. Saya diingatkan kembali bahwa esensi mengajar adalah menyentuh hati, bukan sekadar mengisi kepala.” tuturnya.

Hal senada disampaikan Sri Suhartun, guru P3K MAN 2 Bantul sekaligus peserta PIGPM. Ia merasa materi tersebut sangat relevan dengan tugas sehari-hari di madrasah. “Kadang kita terlalu fokus pada target materi sehingga lupa menyapa hati siswa. Materi ini menyadarkan saya bahwa cinta dan kepedulian adalah pintu utama menuju keberhasilan belajar,” ujarnya penuh kesan.

Hari kedua PIGPM ini menjadi bukti bahwa program tidak hanya membekali kompetensi teknis, tetapi juga kecerdasan emosional dan spiritual. Diharapkan semangat cinta dalam mendidik terus hidup dan diamalkan para guru di madrasah masing-masing demi lahirnya generasi cerdas dan berakhlak mulia. (ss)

Share ke sosial media
Tags:

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by
Scroll to Top