Bantul (MAN 2 Bantul) – Suasana kelas XI E MAN 2 Bantul pada Rabu (1/10/2025) terasa berbeda dari biasanya. Pada mata pelajaran Bahasa Jawa yang mengangkat tema batik dan pakaian tradisional, siswa jurusan Otomotif menampilkan presentasi menarik tentang salah satu motif batik khas Indonesia, yaitu Mega Mendung.
Dalam sesi tersebut, seorang siswa bernama Biandito tampil mewakili kelompoknya. Dengan percaya diri, ia menjelaskan filosofi mendalam dari batik Mega Mendung yang identik dengan keteduhan, kesabaran, serta kelapangan hati. Filosofi ini dianggap relevan untuk kehidupan sehari-hari, terutama dalam membentuk karakter generasi muda agar mampu menghadapi tantangan dengan tenang dan penuh keikhlasan.
Tak hanya berhenti pada penjelasan filosofis, Biandito juga membawa nuansa perbandingan lintas budaya. Ia menyinggung motif awan dalam seni Tiongkok yang digambar dengan bentuk lebih berliku dan dinamis. Menurutnya, motif awan Tiongkok kerap sarat makna tentang energi dan keabadian, berbeda dengan Mega Mendung yang menekankan keteduhan. Perbandingan ini membuka wawasan siswa tentang bagaimana simbol yang sama dapat memiliki makna berbeda dalam budaya lain.
Presentasi semakin hidup dengan adanya contoh visual berupa gambar batik yang ditampilkan kepada seluruh kelas. Teman-teman sekelas tampak antusias menyimak, bahkan beberapa di antaranya mengajukan pertanyaan untuk memperdalam pemahaman.
Guru Bahasa Jawa, Riyadi Setyawan, memberikan apresiasi atas usaha siswanya. “Saya bangga dengan keberanian dan cara penyampaian yang ditunjukkan. Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya mengenal batik sebagai warisan budaya, tetapi juga belajar membandingkan budaya secara kritis dan menghargainy.,” ujarnya.
Kegiatan pembelajaran ini menjadi bukti bahwa mata pelajaran Bahasa Jawa dapat dikemas dengan kreatif dan inspiratif. Selain memperkaya pengetahuan, siswa juga semakin termotivasi untuk melestarikan batik sebagai identitas budaya bangsa.(rys)