Klaten (MAN 2 Bantul) – Dua guru Kimia MAN 2 Bantul, Puji Lestari dan Is Dwiyanti, turut serta dalam kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Kimia Madrasah Aliyah (MA) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang mengadakan studi lapangan ke Politeknik Manufaktur (Polman) Ceper, Kamis (18/9/2025).
Rombongan disambut hangat oleh Direktur Polman Ceper, Dr. Susanto Tirtoprojo, di Kampus I yang berlokasi di Batur, Ceper, Klaten. Dalam sambutannya, Susanto menegaskan bahwa Polman Ceper berkomitmen menjadi pusat pendidikan vokasi yang berfokus pada industri pengecoran logam. “Kegiatan ini adalah wujud nyata sinergi antara pendidikan menengah dan perguruan tinggi vokasi. Polman Ceper siap berbagi pengalaman dan membuka ruang kolaborasi untuk kemajuan bersama,” ujarnya.
Polman Ceper memiliki sejarah unik karena didirikan atas inisiatif para pengusaha pengecoran logam Ceper untuk meningkatkan kualitas SDM di bidang manufaktur logam. Dalam perkembangannya, kampus ini menjalin kerja sama strategis dengan Polman Bandung dalam pengembangan kurikulum dan teknologi.
Bagi guru Kimia MAN 2 Bantul, pengalaman studi lapangan ini sangat berharga. Mereka dapat melihat langsung bagaimana ilmu kimia diterapkan dalam industri, mulai dari proses peleburan, kimia material, hingga pencetakan produk logam. “Kunjungan ini memberi wawasan nyata tentang keterkaitan ilmu kimia dengan dunia industri. Kami akan membagikan pengalaman ini kepada siswa agar mereka lebih termotivasi mempelajari kimia dan mempertimbangkan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi vokasi seperti Polman Ceper,” tutur Puji Lestari.
Selain mendapatkan penjelasan dari pimpinan dan dosen, para peserta juga berkesempatan meninjau laboratorium pengecoran, ruang praktik, dan bengkel produksi Polman Ceper. Diskusi dengan teknisi kampus memperkaya pemahaman para guru mengenai teknologi dan inovasi di bidang logam.
Melalui studi lapangan ini, MGMP Kimia MA DIY berharap dapat memperkuat kualitas pembelajaran kimia di madrasah sekaligus menjalin sinergi nyata dengan dunia industri. Kolaborasi pendidikan dan industri seperti ini diharapkan mampu membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan untuk menghadapi tantangan masa depan. (is)