Yogyakarta (MAN 2 Bantul) – Upaya peningkatan kompetensi guru terus digalakkan melalui berbagai program pelatihan. Salah satunya adalah Workshop Tes Kemampuan Akademik (TKA) Ekonomi yang berlangsung di Gedung Erlangga, Jl. Gedung Kuning No. 132, Kotagede, Yogyakarta, pada Kamis (11/9/2025). Kegiatan ini dimulai pukul 08.30 WIB dan diikuti oleh guru ekonomi dari berbagai sekolah dan madrasah se-DIY.
MAN 2 Bantul turut berpartisipasi dengan mengirimkan Fitria Endang Susana, M.Pd. sebagai perwakilan guru ekonomi. Kehadirannya menjadi wujud komitmen madrasah dalam mendukung pengembangan kualitas pendidik, khususnya dalam asesmen dan evaluasi pembelajaran.
Workshop menghadirkan Dwi Subekti sebagai narasumber utama. Ia menjelaskan konsep dasar TKA, tujuan, hingga penerapannya dalam bidang ekonomi. Menurutnya, TKA bukan sekadar tes hafalan, tetapi instrumen yang menilai pemahaman konsep, keterampilan proses, penerapan, serta penalaran peserta didik. Materi yang diujikan mencakup ekonomi mikro, makro, internasional, hingga akuntansi dasar, yang disajikan dalam bentuk soal kritis dan analitis.
Peserta juga diperkenalkan pada berbagai model soal, mulai dari soal tunggal, soal kelompok dengan stimulus yang sama, hingga bentuk kompleks seperti pilihan ganda sederhana, MCMA (Multiple Correct Multiple Answer), dan kategori. Contoh soal yang dipaparkan membantu guru memahami cara menyusun instrumen yang menuntut kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS).
Tidak hanya berupa ceramah, kegiatan ini juga dilengkapi sesi diskusi dan praktik penyusunan soal. Guru-guru diajak menganalisis soal, membandingkan kelebihan dan kelemahannya, serta berlatih menyusun butir soal sesuai standar TKA. Suasana berjalan aktif, dengan banyak peserta berbagi pengalaman dan tantangan di sekolah masing-masing.
Menurut Fitria Endang Susana, workshop ini sangat bermanfaat.
“Workshop ini membuka wawasan baru bagi saya dalam menyusun instrumen penilaian yang tepat sasaran. Dengan memahami konsep TKA, saya bisa menyiapkan strategi pembelajaran yang lebih efektif untuk siswa MAN 2 Bantul, terutama dalam menghadapi ujian dan seleksi akademik,” ungkapnya.
Penyelenggaraan workshop ini didasari kebutuhan asesmen yang lebih sesuai dengan perkembangan zaman. Evaluasi tidak cukup hanya menilai hafalan, tetapi juga harus mengukur kemampuan berpikir kritis, analitis, dan aplikatif.
Melalui pelatihan ini, guru diharapkan mampu memahami kerangka TKA, menguasai teknik penyusunan soal, mengintegrasikan hasil asesmen dalam pembelajaran, serta berkontribusi pada peningkatan mutu lulusan.
MAN 2 Bantul berharap pengalaman dari workshop ini dapat ditularkan kepada rekan guru lain dan diterapkan dalam pembelajaran. Ke depan, kegiatan serupa diharapkan berlanjut dalam bentuk pendampingan maupun forum diskusi antar guru ekonomi se-DIY, sehingga standar penyusunan instrumen evaluasi semakin merata.
Workshop ditutup dengan sesi tanya jawab dan foto bersama. Selain menambah wawasan, kegiatan ini juga mempererat jejaring guru lintas sekolah. Dengan partisipasi aktif MAN 2 Bantul, madrasah menunjukkan kesungguhannya dalam mendukung peningkatan profesionalisme pendidik demi mutu pembelajaran yang lebih baik. (ftr)