Antara Efektivitas dan Tantangan Sistem Blok dalam Pembelajaran di MAN 2 Bantul

Antara Efektivitas dan Tantangan Sistem Blok dalam Pembelajaran di MAN 2 Bantul

Oleh: Muh Burhan (Guru Otomotif)

 

Seiring dengan perkembangan dunia pendidikan yang semakin dinamis, berbagai model pembelajaran terus dikembangkan demi menciptakan suasana belajar yang lebih efektif dan adaptif terhadap kebutuhan zaman. Salah satu pendekatan yang mulai banyak diterapkan di berbagai institusi pendidikan, termasuk madrasah, adalah sistem blok (block scheduling). Sistem ini mulai menjadi pilihan alternatif dibanding sistem konvensional yang telah lama digunakan.

Apa Itu Sistem Blok?

Sistem blok adalah metode penjadwalan pembelajaran di mana satu mata pelajaran diajarkan dalam waktu yang lebih panjang dan intensif, dalam jangka waktu tertentu (misalnya beberapa minggu), sebelum beralih ke mata pelajaran lain. Berbeda dengan sistem konvensional yang menyebar mata pelajaran sepanjang minggu, sistem blok memungkinkan siswa fokus pada lebih sedikit mata pelajaran dalam satu waktu.

Kelebihan Sistem Blok

  1. Fokus dan Pendalaman Materi
    Waktu yang panjang memungkinkan guru dan siswa lebih mendalami materi tanpa tergesa-gesa. Pembelajaran menjadi lebih menyeluruh dan memungkinkan eksplorasi topik lebih luas.
  2. Minim Perpindahan dan Gangguan
    Dengan lebih sedikit pergantian kelas dalam sehari, siswa bisa lebih fokus dan tidak terlalu terbebani secara mental maupun fisik.
  3. Peluang untuk Metode Aktif
    Durasi panjang membuka ruang bagi variasi metode pembelajaran seperti diskusi, proyek, eksperimen, dan pemecahan masalah yang membutuhkan waktu.
  4. Penguatan Manajemen Waktu
    Guru dapat merancang strategi pengajaran yang lebih fleksibel dan terstruktur dalam jangka waktu yang lebih panjang.

Kekurangan Sistem Blok

  1. Kejenuhan dan Konsentrasi Menurun
    Sesi yang panjang dapat menimbulkan kejenuhan, terutama jika materi tidak dikemas secara menarik. Beberapa siswa kesulitan mempertahankan fokus selama lebih dari 60 menit.
  2. Tantangan dalam Penyesuaian Kurikulum
    Tidak semua mata pelajaran cocok diajarkan dalam blok. Mata pelajaran yang membutuhkan latihan rutin (seperti matematika atau bahasa) mungkin kurang efektif jika jarak antar sesi terlalu jauh.
  3. Kesiapan Guru
    Guru dituntut untuk memiliki kemampuan perencanaan dan variasi metode mengajar yang kuat agar sesi panjang tidak membosankan. Hal ini bisa menjadi beban tambahan, terutama bagi guru yang belum terbiasa.
  4. Risiko Ketimpangan Jika Siswa Absen
    Jika siswa absen pada hari tertentu, mereka bisa kehilangan banyak materi karena setiap pertemuan memuat banyak konten.

Dampak Bagi Guru di Madrasah

Bagi guru madrasah, sistem blok menuntut perubahan signifikan dalam merancang RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Guru harus lebih kreatif dalam mengatur ritme pembelajaran agar siswa tetap terlibat aktif. Selain itu, guru perlu lebih peka dalam mengelola waktu dan energi siswa, serta menyediakan variasi pendekatan untuk mencegah kebosanan. Sistem blok juga dapat meningkatkan tuntutan administratif dalam menyusun laporan dan evaluasi pembelajaran berbasis blok.

Dampak Bagi Murid di Madrasah

Dari sisi murid, sistem blok bisa menjadi keuntungan besar bagi siswa dengan gaya belajar mendalam dan fokus tinggi. Namun, bagi siswa dengan rentang konsentrasi pendek, ini bisa menjadi tantangan tersendiri. Adaptasi terhadap sistem ini juga dipengaruhi oleh kemampuan manajemen waktu dan kesiapan belajar mandiri siswa. Jika tidak diimbangi dengan pendekatan pedagogis yang tepat, sistem blok bisa membuat siswa merasa terbebani.

Menemukan Titik Tengah

Sistem blok menawarkan peluang besar untuk inovasi pembelajaran di madrasah, namun bukan tanpa risiko. Evaluasi berkelanjutan, pelatihan guru, serta kesiapan siswa perlu menjadi perhatian utama. Beberapa madrasah memilih pendekatan hibrida, yaitu menggabungkan sistem blok dan konvensional, sebagai solusi yang lebih fleksibel.

Pada akhirnya, sistem terbaik bukanlah yang paling modern, melainkan yang paling sesuai dengan kebutuhan, karakteristik, dan konteks peserta didik serta tenaga pendidik.

 

Share ke sosial media
Tags:

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by
Scroll to Top