Kepala MAN 2 Bantul Hadiri Sosialisasi KBC Bersama Dirjen Pendis di Kanwil Kemenag DIY

Yogyakarta (MAN 2 Bantul) — Dalam upaya menghidupkan kembali nilai-nilai cinta dalam dunia pendidikan, Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Amien Suyitno, M.Pd., memberikan pembinaan bertema “Mewujudkan Cinta dalam Ruh Pendidikan” melalui sosialisasi Kurikulum Berbasis Cinta (KBC), Selasa (29/7/2025) di Aula Kanwil Kemenag DIY.

Kegiatan ini diikuti oleh para kepala RA, MI, MTs, dan MA se-DIY, termasuk Kepala MAN 2 Bantul, Nur Hasanah Rahmawati. Turut hadir pula para pengawas madrasah serta Kepala Seksi Pendidikan Madrasah dari kabupaten dan kota.

Dalam sambutannya, Amien Suyitno menekankan pentingnya internalisasi nilai-nilai cinta dalam pembelajaran madrasah. Kurikulum Berbasis Cinta mengajak seluruh insan madrasah untuk menanamkan lima unsur cinta sebagai fondasi dalam proses pendidikan, yaitu:

  1. Cinta kepada Tuhan Yang Maha Esa,

  2. Cinta kepada ilmu,

  3. Cinta kepada lingkungan,

  4. Cinta kepada diri dan sesama, dan

  5. Cinta kepada tanah air.

“Kurikulum Berbasis Cinta dirancang untuk membentuk generasi yang memiliki sikap humanis dalam berinteraksi sosial, menjunjung tinggi semangat kebangsaan, peduli terhadap kelestarian lingkungan, serta mampu menghargai perbedaan dengan sikap toleran” tegasnya.

Sebagai bentuk komitmen bersama, dilakukan penandatanganan Pakta Integritas Implementasi KBC yang diwakili oleh ketua-ketua KKRA, KKMI, KKMTs, dan KKMA. Ini menjadi simbol kesiapan madrasah dalam mengintegrasikan nilai-nilai cinta ke dalam seluruh aspek pembelajaran dan kehidupan sekolah.

Kepala MAN 2 Bantul, Hj. Nur Hasanah Rahmawati, menyatakan dukungannya terhadap program ini. “Ruh pendidikan yang sesungguhnya adalah cinta. Dengan cinta, proses belajar menjadi menyenangkan, penuh makna, dan mendalam. Kami siap mengawal KBC agar siswa MAN 2 Bantul tidak hanya cerdas, tapi juga berjiwa welas asih dan cinta damai.” ujarnya.

Acara ditutup dengan semangat kolektif dari seluruh kepala madrasah untuk mengimplementasikan Kurikulum Berbasis Cinta sebagai fondasi utama pendidikan Islam di Indonesia. Dengan demikian, madrasah diharapkan menjadi tempat tumbuhnya generasi berilmu dan berhati nurani. (humas)

Share ke sosial media
Tags:

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by
Scroll to Top