Bantul (MAN 2 Bantul) – Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Bantul, Nur Hasanah Rahmawati, bersama Wakil Kepala bidang Kurikulum, Fitria Endang Susana, menghadiri sebuah workshop berjudul “Pembelajaran Berdiferensiasi dan Kebijakan Baru IKM” yang diselenggarakan oleh Kelompok Kepala Madrasah Aliyah (KKMA) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Acara ini dilaksanakan di MAN 3 Bantul dan diikuti oleh puluhan Kepala Madrasah Aliyah serta Wakil Kepala bidang Kurikulum dari berbagai madrasah di Yogyakarta.
Workshop ini menghadirkan narasumber Anita Isdarmini, Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Muda dari Seksi Kurikulum dan Kesiswaan Kantor Wilayah Kemenag DIY, sebagai pembicara utama. Dalam pemaparannya, Anita menekankan pentingnya penerapan pembelajaran berdiferensiasi di kelas untuk memenuhi kebutuhan dan potensi setiap siswa.
“Pendekatan pembelajaran berdiferensiasi sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang adil dan efektif. Dengan memahami kebutuhan unik setiap siswa, kita dapat membantu mereka mencapai hasil belajar yang optimal,” jelas Anita, yang memiliki pengalaman luas dalam bidang ini.
Selain itu, Anita juga menjelaskan kebijakan baru Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang memberikan lebih banyak fleksibilitas kepada pendidik dalam merancang kurikulum yang responsif terhadap perkembangan zaman dan kebutuhan siswa. Ia menjelaskan bagaimana kebijakan ini dapat diintegrasikan dengan metode pembelajaran berdiferensiasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
“Kebijakan IKM memberikan ruang bagi pendidik untuk berinovasi dan menyesuaikan metode pengajaran dengan dinamika dan kebutuhan siswa, sehingga pembelajaran menjadi lebih relevan dan menarik,” tambahnya.
Nur Hasanah Rahmawati menyatakan bahwa workshop ini sangat bermanfaat untuk pengembangan profesionalisme tenaga pendidik di MAN 2 Bantul. “Kami mendapatkan banyak wawasan baru tentang penerapan pembelajaran berdiferensiasi yang bisa langsung kami terapkan di madrasah. Ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa kami,” ujarnya.
Nur Hasanah Rahmawati juga menambahkan bahwa kebijakan baru IKM memberikan arah yang jelas untuk inovasi dalam kurikulum. “Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kebijakan IKM, kami dapat merancang kurikulum yang lebih fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan siswa saat ini,” katanya.
Ketua KKMA Provinsi DI Yogyakarta, Edy Triyanto, memberikan apresiasi atas kehadiran dan partisipasi aktif para peserta. “Kami berharap workshop ini dapat memberikan manfaat nyata bagi para pendidik dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di madrasah mereka masing-masing. Ini adalah langkah penting untuk kemajuan pendidikan di Yogyakarta,” ujarnya.
Workshop ini diakhiri dengan sesi tanya jawab. Diharapkan, melalui workshop ini, para pendidik di Yogyakarta dapat lebih memahami dan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi serta kebijakan IKM dengan lebih baik, demi terciptanya pendidikan yang lebih inklusif dan berkualitas. (Ftr)
Apa yang diharapkan dapat dicapai melalui sesi tanya jawab dalam workshop tersebut untuk para pendidik di Yogyakarta? visit us Telkom University